Liputan6.com, Jakarta - Rencana penutupan Taman Nasional Komodo ramai jadi perbincangan. Beragam tanggapan pro-kontra pun tak dapat dihindarkan.
Untuk menjelaskan persoalan tersebut, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Wiratno mewakili Menteri LHK, angkat bicara. Tak hanya soal wacana penutupan, tapi juga fakta-fakta menarik seputar Taman Nasional Komodo.
Apa saja fakta-fakata menarik tentang Taman Nasional Komodo yang disampaikan KSDAE Wiratno?
Advertisement
Baca Juga
Populasi Komodo
Jumlah populasi komodo sebanyak 2.762 individu, yang tersebar di Pulau Rinca (1.410), Pulau Komodo (1.226), Pulau Padar (2), Pulau Gili Motang (54), Pulau Nusa Kode (70). Sementara itu, populasi rusa adalah sebanyak 3.900 individu, dan kerbau sebanyak 200 individu. Data tersebut berdasarkan monitoring Balai TN Komodo dan Komodo Survival Programme pada 2017.
Perburuan Rusa
Pada 2018, ditemukan 1 individu komodo mati secara alamiah karena usia. Ancaman terhadap komodo adalah masih ditemukannya perburuan rusa yang pada umumnya dilakukan oleh oknum masyarakat Kabupaten Bima.
Kejadian perburuan rusa pada 2018 telah ditangani secara hukum oleh pihak Polres Bima. Program breeding rusa telah dibangun di Kecamatan Sape Kabupaten Bima untuk mengurangi tingkat perburuan rusa di TN Komodo.
Cagar Biosfer dan Situs Warisan Dunia
Kawasan TN Komodo merupakan salah satu dari lima taman nasional tertua di Indonesia dengan luas 173.300 Ha yang terdiri dari 132.572 Ha kawasan perairan dan 40.728 ha kawasan daratan. Pada 1977 ditetapkan UNESCO sebagai kawasan Cagar Biosfer (Man and Biosphere Programme - UNESCO), sebagai Situs Warisan Dunia (World Heritage Center - UNESCO) pada 1991, dan sebagai New 7 Wonders of Nature oleh New 7 Wonders Foundation pada 2012.
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
Pada 2008 kawasan TN Komodo ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional, dan pada tahun 2011 ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.
Peningkatan Jumlah Pengunjung
Taman Nasional Komodo sangat terkenal di mancanegara. Jumlah pengunjungnya terus meningkat setiap tahun. Pada 2014 tercatat sebanyak 80.626 pengunjung, kemudian meningkat menjadi 95.410 pengunjung di 2015, dan di 2016 sebanyak 107.711 pengunjung. Dua tahun terakhir yaitu 2017, tercatat sebanyak 125.069 pengunjung, dan pada 2018 sebanyak 159.217 pengunjung.
Pertumbuhan Ekonomi
Keberadaan TN Komodo telah berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang signifikan, khususnya di Kabupaten Manggarai Barat dan wilayah di sekitarnya seiring meningkatnya jumlah wisatawan. Rantai ekonomi berdampak pada penghidupan masyarakat pelaku wisata antara lain: tour operator yang mengoperasikan 157 kapal wisata, keterlibatan 94 guide dari masyarakat lokal, tingkat hunian 1.136 kamar hotel, lahirnya 4 hotel berbintang.
Rantai ekonomi tersebut berpengaruh pada penghidupan 4.556 jiwa masyarakat yang tersebar di Desa Komodo (1.725 jiwa), Desa Papagaran (1.252 jiwa), dan Desa Pasir Panjang (1.579 jiwa), khususnya masyarakat dari Desa Komodo yang sebagian besar terlibat dalam kegiatan wisata.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement