Sukses

Tren Foto Prewedding Paling Diminati di 2019, Seperti Apa?

Beragam persiapan dilakukan menjelang pernikahan, termasuk foto prewedding. Seperti apa tren mengabadikan momen ini di 2019?

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang hari penting untuk mengikat janji suci pernikahan, tentu ada beragam hal yang harus dipersiapkan. Selain soal venue, dekorasi, baju pengantin, undangan, katering, hingga souvenir, tren mengabadikan momen prewedding juga banyak diminati para calon pengantin.

Sederet pilihan prewedding pun ditawarkan penyedia jasa dokumentasi. Namun salah satu konsep foto prewedding yang digemari saat ini adalah memotret sisi manis dan romantis yang dilakukan di outdoor atau luar ruangan.

"Dari klien yang saya hadapi biasanya mereka suka prewed rata-rata outdoor. Mereka sekalian jalan-jalan dan prewed," kata Listyany, fotografer SnapShot Pictures kepada Liputan6.com di Indonesia Dream Wedding Festival 2019 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat, 25 Januari 2019.

Foto prewedding dapat dilakukan di dalam dan luar negeri yang disesuaikan dengan permintaan klien. Ada beberapa negara yang menjadi destinasi favorit untuk mengabadikan potret.

"Yang saya dapat dari SnapShot paling sering ke Singapura. Yang jadi tren sekarang ke Jepang Hong Kong. Kalau di dalam negeri paling di Bali," tambahnya.

Soal biaya pun beragam, tergantung negara yang dituju. "Kalau untuk Singapura, Bali, dan Malaysia itu di harga Rp 26 juta. Kalau untuk di Jepang biasanya kita di harga Rp 41 juta kalau Hong Kong Rp 30 juta," tutur Listy.

Biaya di atas telah termasuk 30 foto yang masuk dalam album, kanvas, akomodasi kru, tiket, hotel untuk kru dan di luar tiket pasangan yang akan foto prewedding. Klien juga diberi seluruh file sepanjang perjalanan.

"Kalau prewed yang jarak dekat seperti Singapura atau Bali satu hari berarti hari ini berangkat, photoshoot satu hari, kalau untuk yang lebih jauh untuk Hong Kong dan Jepang itu bisa dua hari photoshoot," kata Listy.

Sementara, klien Listy yang memilih foto prewedding di Jepang lebih menyukai saat musim bunga sakura saat bermekaran di April. "Harus diperhitungkan awal April dan akhir Maret itu bunga sakura mulai bagus-bagus," tutup sang fotografer.

2 dari 2 halaman

Foto Prewedding Outdoor Jadi Idola

Pengambilan potret prewedding outdoor memang menjadi idola. Selain yang diungkapkan SnapShot Pictures, penyedia jasa dokumentasi lainnya, Kaneta Wedding and Photography juga menyampaikan hal serupa.

"Customer banyak yang prewedding di outdoor. Kalau indoor kayaknya kesannya diatur, kalau outdoor bisa lepas," Reva, selaku Marketing Kaneta Wedding and Photography kepada Liputan6.com.

Reva mengungkapkan Pulau Dewata sejauh ini masih menjadi destinasi untuk foto prewedding. "Kalau untuk ke Bali Rp 12 juta. Kita modelnya couple tapi bukan foto berbarengan jadi hari pertama dan kedua disesuaikan," tambahnya.

"Tiket tanggung masing-masing biasanya kalau tiket suka costumer yang beli, cuma kalau dia couple, masing-masing. Jadi tim Kaneta sendiri, costumer sendiri," lanjut Reva.

Harga Rp 12 juta yang dipatok oleh Kaneta Wedding and Photography telah termasuk foto, kanvas dan album. Customer mendapatkan 50 foto dalam bentuk satu album ukuran 25x30 dan kanvas ukuran 60x90.

Terkait waktu untuk melakukan prewedding, Kaneta Wedding and Photography biasanya memberikan saran kepada customer. Kendati demikian, semua kembali disesuaikan dengan permintaan.

"Tergantung dari customer biasanya kita sarankan empat atau lima bulan sebelum hari H cuma kadang-kadang pengen mepet tinggal dua bulan sebelumnya. Kita mengikuti saja," tutur Reva.

Saksikan video pilihan di bawah ini: