Sukses

Spot Wisata Kece di Gunung Bromo dan Waktu Terbaik Mengunjunginya

Gunung Bromo selalu jadi favorit traveler, baik domestik maupun mancanegara.

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tak kenal dengan gunung Bromo? Keindahan gunung Bromo bahkan sudah terkenal sampai ke mancanegara. Keindahan gunung Bromo memang sudah tidak terbantahkan lagi. Gunung ini memang selalu jadi favorit traveler, baik domestik maupun mancanegara. Tak heran kalau gunung Bromo tidak pernah sepi pengunjung.

Tapi akhir-akhir ini gunung Bromo mulai menunjukan aktivitasnya. Erupsi di gunung Bromo terjadi pada pukul 06.00 WIB, Selasa 19 Februari 2019.

Erupsi yang terjadi di Gunung Bromo kembali mengingatkan bahwa salah satu gunung di Komplek Pegunungan Tengger ini masih berstatus aktif. Dengan peningkatan status menjadi waspada, para wisatawan diminta tak mendekati puncak kawah hingga radius 1 kilometer.

Seperti yang Liputan6.com lansir dari Geomagz Geologi, Rabu (20/2/2019), Komplek Pegunungan Tengger merupakan wilayah dataran tinggi yang terdapat di Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang, Jawa Timur. Selain Bromo, ada empat gunung lain di sekitarnya, yakni Gunung Widodaren, Gunung Batok, Gunung Pananjakan, dan Gunung Munggal.

Mungkin beberapa dari kamu sudah merencanakan untuk berlibur ke gunung Bromo. Sebelum berlibur ke gunung Bromo, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui dan kapan waktu yang tepat untuk mengunjunginya. Berikut waktu yang tepat untuk mengunjungi gunung Bromo yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (20/2/2019).

2 dari 3 halaman

Waktu Terbaik Mengunjungi Gunung Bromo

Waktu terbaik berkunjung ke gunung Bromo adalah saat musim kemarau. Mengunjungi gunung Bromo pada musim kemarau dianggap waktu paling tepat karena pada waktu tersebut cuaca sangat cerah dan tidak mendung. Pada musim ini kamu bisa lebih luluasa berfoto-foto dan menikmati keindahan gunung Bromo tanpa tertutup kabut. Pemandangan terbaik di gunung bromo adalah sunrise saat musim kemarau. Jika kamu ingin liburan yang tak hanya menikmati keindahan gunung semata, berikut ini waktu terbaik untuk mengunjungi gunung Bromo.

1. Upacara Kasada Gunung Bromo

Menikmati keindahan Bromo sekaligus menyaksikan upacara suku setempat pastinya akan menjadi momen yang unik dan tak terlupakan. Upacara Kasada Gunung Bromo biasanya berlangsung sekitar bulan Desember atau Januari.

Dalam upacara ini kamu akan melihat hasil sawah, ladang dan ternak masyarakat sekitar yang dilemparkan kawah Gunung Bromo. Upacara tersebut merupakan bentuk pengorbanan yang dimaksudkan sebagai tanda syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Upacara Karo

Selain upacara Kasada, kamu juga bisa mengunjungi Bromo ketika ada Upacara Karo. Perayaan Karo yang dilakukan oleh suku Tengger dilaksanakan pada bulan ke-2 kalender Tengger. Upacara ini sangat mirip dengan perayaan Lebaran atau hari Raya Idul Fitri yang dirayakan umat Islam.

Kamu akan melihat kearifan lokal dimana orang-orang suku Tengger saling berkunjung. Mereka mengucapkan selamat hari raya Karo dan saling bermaaf-maafan. Selayaknya lebaran, saat upacara ini berlangsung kamu bisa menemukan hidangan khas Tengger. Biasanya mereka menyembelih hewan ternak dan memasak sayur mayur hasil kebun mereka. Perayaan ini akan berlangsung selama dua minggu yang penuh suka cita dan pesta pora.

3. Matahari Terbit

Meski mengunjungi Bromo pada saat upacara adat berlangsung akan memberikan momen yang berbeda. Tapi tetap primadona para pengunjung adalah melihat Matahari terbit di gunung Bromo.

Keindahan Matahari terbit Gunung Bromo mampu membius setiap orang yang memandangnya. Musim kemarau adalah waktu yang tepat untuk menikmati cahaya merah merona yang perlahan-lahan muncul di ufuk timur. Karena saat musim kemarau cuaca cerah dan pamandangan mata tak akan terhalang oleh awan mendung.

3 dari 3 halaman

Spot Terbaik Melihat Matahari Terbit di Gunung Bromo

1. Bukit Cinta

Dari spot ini, kamu bisa menyaksikan matahari terbit dengan latar belakang Kaldera Tengger, Gunung Bromo, Gunung Kursi, Watangan, dan Gunung Widodaren serta Puncak Mahameru. Suku Tengger menyebut spot ini dengan Lemah Pasar yang nama aslinya Pasar Agung. Ini adalah tempat digelarnya Upacara Adat. Bukit ini memiliki ketinggian 2.680 mdpl.

2. Bukit Kingkong

Bukit ini terletak di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Bukit yang memiliki ketinggian 2.600 mdpl ini merupakan tempat paling ramai disinggahi Jeep sebelum sampai Puncak Penanjakan. Disini kamu dapat menikmati pemandangan pesona matahari terbit dengan latar belakang Gunung-Gunung eksotis yang memanjakan mata yaitu Gunung bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru.

3. Puncak Penanjakan

Spot ini merupakan tempat paling tinggi untuk melihat matahari terbit dari arah Kaldera Tengger. Lokasinya berupa tribun 10 tingkat yang berbentuk setengah lingkaran yang menghadap ke timur.