Liputan6.com, Jakarta - Ngapain? Memang ada apa di taman? Pertanyaan semacam itu mungkin menyeruak di benak sebagian orang saat diajak pergi ke taman. Sudah terlalu lama memang sejak ruang terbuka ini jadi opsi tempat menghabiskan waktu.
Kesan kumuh, jorok, dan tak terawat yang sudah sebegitu lama melekat mungkin jadi sebabnya. Tapi, perlahan waktu bergulir, taman-taman ini berbenah diri hingga sekarang tampil dengan wajah baru mereka.
Jadi, sudah semestinya taman juga dipertimbangkan sebagai tempat hangout yang tak kalah asyik. Terlebih, sekarang sudah mulai banyak fasilitas, termasuk pendukung kegiatan olahraga, yang bisa djumpai.
Advertisement
Baca Juga
"Taman itu rindang, teduh. Enak gitu lihat rumput hijau tertata rapi, bunga-bunganya. Udaranya juga sejuk kalau lagi duduk santai di bawah pohon di taman," tutur Arini Fadlilah, seorang karyawati yang cukup sering menghabiskan waktu di taman, lewat pesan singkat pada Liputan6.com, Kamis, 28 Februari 2019.
Senada dengan Arini, pengunjung lain taman, Febriyani Frisca Rahmania, juga memanfaatkan waktu bersantai di ruang publik satu ini. "Di taman bisa duduk, ngadem, lihat orang-orang beraktivitas, jajan. Kayak release stress gitu," tuturnya juga lewat pesan singkat pada Liputan6.com, Kamis, 28 Februari 2019.
Mengingat kesenangan pergi ke taman, mereka kompak mendukung pemerintah berbenah ruang hijau publik, termasuk dengan memperbarui wajah taman, tak hanya di Jakarta, namun juga wilayah lain di Indonesia. "Biar bisa jadi sarana hangout yang lebih nyaman lagi," kata Arini.
"Baiknya ada penjagaan ya. Hansip gitu, misalnya. Terus pasang Wi-Fi, sediain tong sampah yang banyak, sama kursi yang banyak. Lebih bersih lagi dan dekat dengan transportasi publik," Cica, sapaan akrab Febriyani, menyarankan.
Arini menilai, alangkah lebik baik jika ada jalur tersendiri bagi pengendara sepeda di area taman. "Jadi, nggak rebutan sama pejalan kaki atau yang lari. Bisa juga jalur pejalan kaki agak dibesarin jadi yang naik sepeda ataupun yang jalan kaki sama-sama nyaman," ujarnya.
"Toilet tamannya lebih diperhatikan juga. Misal, satu taman ada dua toilet di sebelah timur, dua toilet di sebelah barat (kalau tamannya besar). Kalau kecil ya cukup dua toilet saja. Kalau bisa ada petugas yang berjaga di toilet, apalagi kesadaran masyarakat untuk bersihnya toilet masih rendah," Arini menambahkan.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:Â
Manfaat Pergi ke Taman Secara Psikologi
Kendati belum jadi wisata andalan, dari kacamata psikologi, pergi ke taman ternyata mendatangkan dampak positif. Hal ini dijabarkan dosen dan ahli psikologi klinis Universitas Indonesia, Bona Sardo.
"Menghabiskan waktu di taman bisa memberi efek relaksasi karena biasanya ada banyak unsur yang tergabung di taman seperti tanaman dan air. Taman yang identik dengan tanaman tentu akan memberi kesehatan fisik juga karena di pagi-siang hari tanaman melakukan fotosintesis yang mengeluarkan oksigen," katanya lewat pesan singkat pada Liputan6.com, Kamis, 28 Februari 2019.
Juga, paras taman yang cenderung berbeda dengan rutinitas sehari-hari pun dinilai akan memberi stimulus tertentu pada tubuh. "Suasana taman itu sangat berbeda dengan atmosfer kamar tidur atau ruang kerja yang meskipun ada unsur tanaman, tapi masih ada unsur-unsur atau benda-benda lain yang sangat identik dengan kesibukan," sambungnya.
"Stimulus dari taman ini yang akan membawa efek ketenangan dan mungkin jadi kesempatan untuk manusia melakukan kontemplasi atau perenungan diri," tutupnya. Jadi, sudahkah Anda ke taman hari ini?
Â
Advertisement