Liputan6.com, Jakarta Syahrini, Luna Maya, Maia Estianty, Anggun C Sasmi, Krisdayanti, Angel Lelga dan masih banyak lagi. Mereka adalah sederet nama publik figur Tanah Air yang memiliki tas merek Hermes.
Harga tas tersebut tentu bisa membayar lunas sebuah mobil bahkan rumah. Nah bicara soal brand yang lahir pada 1837 ini, ada sosialita yang menjadi kolektor tas Hermes. Namanya Jamie Chua yang juga mantan istri Nurdin Cuaca.
Chua bahkan memiliki lemari seluas 65 meter persegi yang menampung lebih dari 200 tas Hermes, dengan harga beragam. Mulai dari yang paling murah sekitar USD8 ribu (sekitar Rp113 juta) hingga USD379 ribu (sekitar Rp5,3 miliar).
Advertisement
Ada satu jenis tas yang membuat Chua 'useless' tapi dia tetap tertarik membelinya. Ya, tas kecil dengan harga USD11.800 (sekitar 167 miliar).
"Kamu tak dapat memasukan apapun di dalamnya, kecuali kartu kredit dan selembar tisu," kata Chua seperti dikutip laman The Asian Parent Singapore.
Namun dari banyaknya model tas Hermes, mantan pramugari Singapore Airlines ini mengoleksi paling banyak hermes Birkin dan Kelly.
Tas tersebut memiliki harga paling fantastis karena handmade dan merupakan investasi yang lebih baik dari saham. Apalagi kalau tas tersebut merupakan keluaran lama.
Nominalnya bahkan bisa melambung tinggi dari harga beli. Nah salah satu favorrit Chua adalah Himalayan Crocodile Birkin dengan detail emas putih dan 245 berlian. Ini adalah salah satu tas Birkin paling mahal di dunia.
Itu baru tas Hermes, belum ditambah koleksi dari sejumlah merek ternama lain. Aksesoris lainnya seperti kalung, kacamata, cincin, dan busana yang fashionable.
Sudah kebayang kan, berapa nominal yang dimiliki Chua jika semua tas tersebut dicairkan dalam bentuk uang? Hasilnya tentu bisa mencapai startup sekelas decacorn.
Selama ini mungkin kamu hanya mendengar istilah unicorn saja. Padahal startup atau perusahaan rintisan decacorn merupakan 10 kali unicorn dalam valuasi. Angkanya USD10 miliar atau setara dengan Rp140 triliun.
Perusahaan rintisan ini sudah banyak di luar negeri. Di Indonesia diketahui jumlahnya hanya satu dan pertama di Asia Tenggara, yaitu Grab yang menjadi platform super app.
Disebut super app karena Grab merupakan aplikasi super yang menawarkan solusi untuk kebutuhan orang di Asia Tenggara, seperti Indonesia.
Solusi yang paling utama adalah layanan transportasi. Menyusul kebutuhan lain yang diperlukan khalayak ramai, seperti pengiriman barang dan makanan, pembayaran mobile, solusi sehat, hingga hiburan digital.
Kini Grab sudah ada di tujuh negara lain, bukan hanya Indonesia seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Cambodia, Myanmar, dan Filipina.
Melihat jumlah pengunduh Grab yang mencapai lebih dari 138 juta dan layanan tersebar di 336 kota, tak heran jika Grab menjadi decacorn pertama di Asia Tenggara, dengan kualitas layanan terbaik, tarif bersahabat, dan membantu pengguna menjalani aktivitas dengan lebih efisien. Grab kini menjadi teman andalanmu.
Â
Â
(Adv)