Liputan6.com, Jakarta Konser Musik Perbatasan Atambua (KMPA) 2019 menjadi pembuktian saktinya mantra magis atraksi wisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Atambua Nusa Tenggara Timur (NTT). Digelar 8-9 Maret 2019, KMPA mampu menyedot ribuan wisatawan Timor Leste masuk ke Indonesia. Apalagi pada perhelatan kali ini Kemenpar menampilkan band terkenal d'Masiv pada puncak acara.
Begitu tampil, d'Masiv langsung tampil menggebrak. Lagu Diam tanpa kata yang menjadi pembuka mampu membuat histeris para penonton yang mayoritas wisatawan. Begitu juga lagu-lagu lainnya. Sebanyak 11 lagu yang dibawakan band ibukota ini mampu membuat riuh Lapangan Umum Simpang Lima, Atambua, Belu, NTT, Sabtu (9/3).
“Ini sinergi bagus antara musisi dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Karena kita sama-sama tahu, musik dan pariwisata adalah sebuah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan,” ujar Vokalis d'Masiv Ryan. Di atas panggung Ryan juga tidak berhenti-hentinya memainkan sosial medianya. Akun-akun resmi d'Masiv dan akun pribadi sang vokalis juga disiarkan langsung dari lagu ke lagu.
Advertisement
Kehebohan ribuan penonton pun di perlihatkan Ryan dengan keren di sosial medianya. "Atambua harus mendunia, jangan lupa aploud semua kegiatan pariwisata ini di sosial media. Karena dengan melakukan itu, maka sama saja mendukung Atambua untuk semakin mendunia. Terima kasih Kementerian Pariwisata yang telah mendukung acara ini. Dengan acara ini saya sangat bangga, karena dua negara bersama bergembira di konser ini," kata Ryan yang disambut tepuk tangan meriah para penggemarnya itu.
Ucapan Ryan pun disambut hangat Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani. Baginya, musik adalah bagian dari budaya. Kehadirannnya selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari atraksi wisata. Apalagi musisi selalu menjadi endorser yang baik bagi pariwisata.
"Ini menjadi atraksi wisata yang berkelas. Nama besar d'Masiv terbukti ampuh mendatangkan wisatawan masuk ke Atambua. Bahkan mereka datang dari hari pertama dan menginap di Atambua," ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani.
Ucapan Rizki memang tak terbantahkan. Pembuktiannya ada disaat kuis bagi para pemegang paspor Timor Leste. Semua wisman Timor Leste begitu bersemangat. Kompak mengangkat paspor mereka. Bahkan beberapa dari mereka langsung merangsek maju supaya terpilih mengikuti kuis.
"Event ini semakin menegaskan jika pariwisata di perbatasan mempunyai nilai yang tinggi. Pergerakan wisman melalui jalur darat sangat menjanjikan. Apalagi kita memiliki banyak pintu perbatasan yang bisa di maksimalkan," ujar Rizki
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani tampak begitu sumringah atas keberhasilan konser tersebut. Baginya ukuran sukses konser tersebut bukan hanya banyaknya yang datang, tetapi juga terdongkraknya perekonomian Atambua.
"Ini yang memang kita harapkan. Konser ini sukses hadirkan wisatawan Atambua. Sehingga potensi besar dari Atambua ini akan semakin terekspose lebih besar lagi. Imbasnya tentu peningkatan perekonomian masyarakat dari pariwisata," ungkap Ricky.
Acungan dua jempol langsung diberikan Menpar Arief Yahya. Dia yakin bahwa setiap potensi pergerakan orang dalam jumlah masif akan menggerakkan ekonomi. Baginya, pergerakan orang sama dengan pergerakan bisnis. Setiap pergerakan orang akan menciptakan pergerakan ekonomi, pergerakan barang dan jasa. Karena itu industri pariwisata pasti akan ikut bergerak.
“Direct impact dan indirect impact-nya besar. Atambua ramai semua pasti ikut kebagian rezeki. Belum lagi coverage media. Nama Atambua akan semakin terangkat. Sukses untuk pariwisata Atambua. Salam Pesona Indonesia,” kata Menpar Arief Yahya.
(*)