Liputan6.com, Jakarta - Iraningsih Achsien yang akrab disapa Iin tak pernah menyangka unggahan spontan di Snapgram tentang Yuda yang merawat Iwan, bapaknya yang menderita tumor otak, bakal viral di media sosial. Bahkan, ia menyebut cerita tentang bocah 12 tahun itu belakangan berkembang jadi liar.
Kepada Liputan6.com, Iin mengaku Yuda dan bapaknya sudah lama menjadi pasien yang dirawat Rumah Teduh, organisasi nirlaba yang fokus menyediakan tempat singgah bagi pasien tak mampu yang sedang berobat di rumah sakit rujukan.
Iwan, kata Iin, bahkan sudah menjalani operasi untuk mengangkat tumornya di rumah sakit daerah, tetapi masih dalam tahap pengobatan. "Kan masih ada radiasi, dan lain-lain," kata Iin, Senin malam, 11 Maret 2019.
Advertisement
Baca Juga
Selama pengobatan itu, Iwan dan Yuda bolak-balik berobat ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Setidaknya dalam tiga bulan terakhir. Selama itu, Yuda lah yang mengantarkan bapaknya berobat, sedangkan sang adik diasuh oleh kakak bapaknya karena masih balita.
"Yuda itu anak kedua. Ada kakaknya, katanya sudah bekerja, tapi beda kota. Jadi praktis, yang ngurus bapaknya itu ya Yuda sendirian," kata Iin.
Semalam sebelum kisah Yuda diunggah di Snapgram, Iwan yang sedang beristirahat di Rumah Teduh tiba-tiba anfal. Yuda yang melihat bapaknya kesakitan karena dampak tumor otak yang diidapnya pun panik dan menangis hingga tengah malam. Baru subuh, lanjut Iin, Yuda berani menggedor kamar relawan yang langsung mengantarkan Iwan ke IGD.
"Mungkin karena tak kuat menanggung beban, saat itulah Yuda menangis. Apalagi, tumpuan harapannya selama ini ya bapaknya. Lihat bapaknya kejang-kejang semalaman, tentunya Yuda tak kuat," ujar Iin.
Kasus Sederhana
Tumpahnya air mata Yuda kemudian direkam Iin. Sambil berusaha menghibur, ia juga berusaha mengorek informasi tentang keadaan bocah asal Karawang itu sehari-hari.
Sambil sesegukan, Yuda mengaku sudah tiga bulan tak bersekolah karena harus merawat ayah yang sakit dan ibu yang meninggalkan rumah. Belakangan diketahui bila istri Iwan pergi ke Arab Saudi untuk bekerja sebagai TKI. Iin mengetahui itu dari kerabat yang menghubunginya.
"Tapi, sebelum pergi, istrinya minta cerai, mungkin itu yang membuatnya kepikiran hingga kesehatannya ngedrop," katanya.
Iin melihat ada ketulusan Yuda saat merawat bapaknya. Meski begitu, ia menilai kasus yang dialami Iwan dan Yuda tak separah yang dikira orang. Masih banyak kasus yang ditangani Rumah Teduh yang lebih parah dari itu.
Sementara, Iwan terbilang masih bisa beraktivitas meski bukan berarti layak untuk bekerja seperti biasa. Dengan catatan, penyakit tumor otaknya tidak sedang kambuh alias kondisi kesehatan normal.
"Ada yang bahkan sudah bonyok jalan sendirian ke Rumah Teduh atau diusir keluarganya. Tapi anehnya, kasus Yuda inilah yang jadi viral," ujarnya.Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement