Sukses

Wajah Baru Karma Reef Gili Meno Usai Gempa Lombok

Karma Reef Gili Meno Resort bagian dari Karma Group yang sempat 'vakum' akibat gempa Lombok pada Juli 2018 dan sudah kembali dibuka pada 4 Maret 2019.

Liputan6.com, Lombok - Air laut dengan paduan warna hijau dan biru bergerak pelan di Gili Meno. Terlihat kapal dan speed boat lalu-lalang mengantar wisatawan menuju pulau yang jadi destinasi wisata favorit di Lombok. Tepat di pinggir pantai, tampak pula jajaran penginapan dan resort.

Satu di antaranya adalah Karma Reef Gili Meno. Resort bagian dari Karma Group ini sempat 'vakum' beberapa waktu akibat gempa kuat yang mengguncang Lombok pada Juli 2018 lalu.

Setelah melalui serangkaian renovasi, resort kembali dibuka pada 4 Maret 2019. Meski kerusakan yang dialami cukup berat, tak banyak desain dan interior yang berubah, kecuali sedikit sentuhan berbeda pada restoran yang beratap jerami dan lampu yang dibingkai kurungan ayam.

"Kita tidak ada mengubah konsep Karma Reef yang lama dan yang sekarang. Untuk bangunan, lumbung dan tenda masih tetap sama bahkan tenda dan lumbung," jelas Puspita Sari, Guest Relation Manager Karma Reef saat ditemui di Gili Meno, Lombok dalam Karma Kandara - Karma Reef Media Famil 2019, Rabu, 13 Maret 2019.

Karma Reef sendiri memiliki dua tipe kamar yakni lumbung (bungalow) dan tenda (tent). Glamping tent yang diusung resort ini tak hanya unik, tetapi mempunyai keunggulan yang dapat dinikmati tamu.

"Kita punya glamping tent yang termasuk unik di pulau ini karena langsung sea front. Kalau dari belakang masih bisa melihat yang kita sebut sea view," tambahnya.

Bicara soal harga, average rate untuk bungalow di kawasan Lombok ini berkisar Rp 2,5 juta dan Rp 2 juta untuk glamping tent untuk low season. Harga tersebut dapat berubah tergantung dengan ketersediaan kamar di Karma Reef.

"Semakin banyak yang minta, harga semakin naik tapi tidak terlalu tinggi. Paling mahal di peak season, sekitar Rp 3,5 juta untuk lumbung dan tent sekitar Rp 2,8 juta," kata Puspita.

2 dari 2 halaman

Fasilitas untuk Menikmati Sunyi di Couple Island

Karma Reef didominasi dengan tamu-tamu dari Eropa seperti dari Inggris, Italia, Rusia, dan Tingkok. Menariknya, Gili Meno dikenal sebagai couple island juga diterapkan di Karma Reef yang menghadirkan honeymon set up.

Ada beberapa fasilitas yang dihadirkan Karma Reef. Untuk lumbung atau bungalow terdapat televisi, living room, tempat tidur di lantai dua, serta kitchenette tetapi tidak untuk memasak, hanya proses yang ringan saja.

Kabinet berisi gelas, galon air, mini bar yang lebih besar dari tenda. Tempat cuci piring turut disediakan menuju tangga atas, kamar mandi lumbung terdapat toilet, shower, dan tak ada bathtub.

Di kamar atas ada balkon dengan kursi agar tamu dapat menikmati pemandangan yang langsung menghadap ke pantai. Pagi hari, tamu juga dapat menyaksikan matahari terbit langsung dari kamar.

"Sebenarnya di lumbung ada hammock. Tetapi karena masih soft opening, jadi kami masih reorder," ungkap Puspita.

Berbeda dengan bungalow, glamping tent langsung kamar dan ada balkon yang dilengkapi hammock berupa matras yang dapat jadi tempat untuk tiduran sembari menikmati pemandangan pantai, matahari terbit, dan Gunung Rinjani.

"Di tent ada galon air tetapi tak ada kitchenette. Untuk kabinet lebih simple. Untuk tent, lebih pada suasana camping ke alam," tambah Puspita.

Saksikan video pilihan di bawah ini: