Liputan6.com, Kuala Lumpur Setelah dinobatkan menjadi Miss Tourism International 2018, Astari Indah Vernideani tak pernah berhenti mempromosikan pariwisata Indonesia. Bersama Kementerian Pariwisata (Kemenpar), ia hadir di forum MATTA Fair 2019, di Kuala Lumpur, Malaysia.
Kehadiran Astari memberikan nuansa berbeda pada booth Wonderful Indonesia. Terlebih lagi, ia tidak datang sendiri di pameran yang digelar selama 15 – 17 Maret 2019 itu. Astari hadir bersama saudara kembarnya, Astira Intan Vernadeina yang merupakan 1st runner up Miss Eco International 2018.
"Merupakan sebuah kebanggan bagi kami bisa berpartisipasi dalam mempromosikan pariwisata Indonesia. Kami selalu siap berkontribusi aktif, dan yang pasti tidak akan pernah lelah untuk mempromosikannya,” ujar Astari.
Advertisement
Pengalaman mempromosikan pariwisata Indonesia di MATTA Fair bukan pengalaman pertama bagi Astari dan Astira. Mereka sudah sering diajak Kemenpar ke berbagai event dunia. Sebut saja ajang pameran terbesar dunia FITUR Madrid dan IMF 2018.
"Kami sudah terbiasa berkolaborasi. Bahkan, kami makin percaya diri jika ditugaskan bersama. Seperti pada ajang IMF kemarin. Meskipun banyak yang tertukar memanggil nama kami," ucap Astira.
Saat melakukan promosi, mereka siap menerangkan tentang berbagai keunggulan budaya, adat istiadat, dan destinasi pariwisata kepada para pengunjung yang datang. Para pengunjung tampak antusias mendengarkan penjelasan dari Astari dan Astira. Terlebih lagi, wajah keduanya tidak asing bagi masyarakat Malaysia. Pasalnya, Astari menyabet gelar Miss Tourism Internasional di Malaysia pada Desember 2018.
"Ya sebuah keuntungan. Karena masyarakat Malaysia akrab dengan wajah Astari. Jadi tidak sulit untuk membuat calon wisatawan datang. Dari awalnya mengajak berfoto sampai akhirnya menggali segala potensi pariwisata kita. Makanya kita ajak keduanya untuk meng-endorse Wonderful Indonesia" kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Rizki Handayani Mustafa.
Sementara itu, bagi Menteri Pariwisata, Arief Yahya, kehadiran Astari serta Astira menjadi suplemen penting bagi Wonderful Indonesia. Terlebih lagi, mereka menguasai pruduk-produk unggulan yang dipasarkan.
"Selama ini sudah terbukti kehadiran mereka menjadi endorser yang sangat baik. Bahkan, mereka terus gencar mempromosikan pariwisata Indonesia di media sosial. Maka dari itu Kemenpar ikut menghadirkan mereka pada forum MATTA Fair 2019 ini. Jika semua berperan aktif, saya yakin pariwisata kita akan semakin mendunia," ujarnya.
Selain Astari dan Astira, Kemenpar juga mengajak 22 industri pariwisata Indonesia yang terdiri dari Travel Agent dan Tour Operator (TA/TO), Hotel, dan Atraksi Wisata, ke forum MATTA Fair 2019. Mereka mewakili destinasi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Mereka menawarkan paket-paket wisata kepada para buyers/customers melalui kerja sama dengan Travel Agent/Tour Operator lokal Malaysia.
"Pada MATTA Fair 2019 ini kami menitikberatkan kepada dua destinasi baru, yaitu Banyuwangi di Jawa Timur dan Danau Toba di Sumatera Utara. Apalagi sudah ada direct flight dari Kuala Lumpur ke Banyuwangi oleh Citilink sejak 19 Desember 2018. Begitu juga Danau Toba, dengan rencana dibukanya kembali rute direct flight AirAsia dari Kuala Lumpur ke Danau Toba di bulan April 2019," ucap Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Adella Raung.
(*)