Liputan6.com, Jakarta - Nama Affandi tentu bukanlah bunyi asing di telinga banyak orang. Bagaimana tidak, gaung karya sang maestro lukis tak hanya terdengar di dalam negeri, namun sampai ke kancah dunia. Bakat lukis Affandi pun menurun pada salah seorang anak perempuannya, Kartika Affandi.
Pada Rabu, 20 Maret 2019, Liputan6.com berkesempatan melakukan wawancara khusus dengan anak maestro lukis tersebut. Ternyata, di usia yang sudah menginjak 80 tahun, Kartika masih melakukan banyak aktivitas.
"Mami punya tanggung jawab surat-menyurat di Museum Affandi dalam dan luar negeri. Itu (dilakukan) supaya mami tidak pikun," ungkapnya di sela acara kampanye "Move Right" di Plaza Indonesia, Jakarta, Rabu, 20 maret 2019.
Advertisement
Baca Juga
Kartika juga masih aktif melukis hingga kini. Tak membatasi diri, ia menggambar di ragam media selain kanvas seperti gerabah, bahkan kursi roda. Ia menyayangkan, di zaman makin canggih, banyak orang menggambar dengan alat elektronik.
"Anak zaman sekarang kadang-kadang disuruh bikin drawing itu nggak bisa karena sudah biasa dengan elektronik. Membuat drawing dengan elektronik. Disuruh menggambar right on the spot ini tidak mungkin. Tidak bisa," sesal Kartika Affandi.
Di samping dunia lukis, Kartika pun gemar menonton film lawas luar negeri. Ia menyukai film buatan asing karena kualitas lakon yang dinilai sangat baik. Demi menjalani kegemaran satu ini, ia mengaku sanggup tidur pukul 01.30.
"Kalau laki-laki, mungkin jagoanku itu Marlon Brando. Filmnya sudah tidak ada lagi. Yang sedikit agak konyol ya boleh. Seperti Antonio Banderas. Lucu saja gitu," kata nenek yang kerap dipanggil mami itu.
Dari kursi roda, Kartika menceritakan bahwa ia masih melakukan segala sesuatunya sendiri, mulai dari berdandan, hingga bantu mengatur pekarangan rumah. Pergi ke luar rumah maupun luar kota saat akhir pekan pun masih tetap dilakukan.
Kartika juga aktif melakukan kegiatan amal. Ia kerap membantu anak-anak down syndome. Perempuan yang kerap berpenampilan colorful ini sempat bertutur soal asa membuka panti jompo khusus perempuan.
"Dari panti jompo itu kita saling sharing, kita mau apa. Mau menggambar, mau mematung, mau sastra, mau menyanyi, mau menari, kenapa tidak? Untuk mengisi waktu, bukan untuk dipertunjukan," tandas putri sang maestro lukis, Affandi . (Fairuz Fildzah)
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini: