Liputan6.com, Keroom Festival Crossborder Keerom 2019 resmi ditunda. Event yang awalnya akan digelar 5-7 April, ditunda hingga 3-5 Mei. Keputusan ini diambil Kementerian Pariwisata sebagai bentuk duka atas bencana banjir dan longsor yang menimpa Sentani, Jayapura, Papua. Sebelumnya, Kemenpar lebih dahulu menunda Festival Crossborder Skouw 2019 dengan alasan yang sama.
“Sama seperti Skouw, Festival Crossborder Keerom juga dijadwalkan ulang. Event ini akan digelar awal Mei. Hal ini sebagai langkah lanjutan Kemenpar. Sebab, kami tetap berempati kepada korban bencana. Pemulihan kondisi pasca bencana harus diprioritaskan,” ungkap Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani, Jumat (22/3).
Keputusan penundaan event Festival Crossborder di Skouw dan Keerom, diambil berdasarkan keputusan Gubernur Papua yang merilis Status Siaga Darurat. Label ini berlaku mulai 19 Maret 2019 hingga 7 hari sesudah status ini ditetapkan. Publik diminta mewaspadai potensi bencana susulan.
Advertisement
“Kami tetap optimistis, situasi di Sentani akan cepat pulih. Saat semuanya kondusif, barulah FC-Keerom 2019 digulirkan. Sebab, akses menuju Keerom dari luar daerah juga melewati Sentani. Penyelenggaraan event juga diharapkan sebagai alarm kebangkitan Sentani dan Papua secara menyeluruh,” lanjut Ricky.
Meski mengalami penundaan, Festival Crossborder Keerom 2019 dijamin tidak kehilangan pesonanya. Pesta reggae tetap digelar. Deretan pengisi acara juga tidak berubah. Tetap Ras Muhammad, Gorby-The Comen Rasta, XD Band, juga Mixmate Band.
Ricky menjelaskan, semua tetap memiliki komitmen sama untuk mendukung Papua bangkit.
“Silakan datang ke Keerom pada 3-5 Mei 2019. Waktunya masih cukup panjang untuk perisapan. Mari berbagi kegembiraan. Sebab, komposisi artis pendukungnya tidak berubah. Mereka semua tetap punya komitmen untuk membagikan energi positifnya di Keerom. Dengan seluruh kepastian ini, kami harap semua bisa bergembira,” jelas Ricky lagi.
Selain pesta reggae, Festival Crossborder Keerom 2019 akan menyajikan konten lainnya. Ada parade Drum Band, Bazaar, hingga Kesenian Tradisional Papua. Bazaar akan menyajikan beragam craft hingga sajian kuliner dengan cita rasa nikmat. Untuk kesenian, Keerom memiliki beragam cipta karya terbaik. Wilayah ini identik dengan Tari Cenderawasih dan Tari Seni Absawo.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun memberikan apresiasi atas penundaan edisi pertama Festival Crossborder Keerom 2019.
“Menunda juga pelaksanaan event ini jadi keputusan terbaik. Semua harus berempati dengan kondisi di Sentani. Kami juga yakin, semua akan normal kembali lebih cepat. Sebab, komitmen semua stakeholder luar biasa di sana. Mari kita dukung upaya pemulihan di Sentani,” tutup Menpar.