Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata memberikan dukungan penuh terhadap rute baru Air Asia yang menghubungkan Perth, Australia dengan Lombok, NTB. Kemenpar akan mempromosikan rute ini melalui Indonesia Tourism Sales Mission di Perth, Australia Barat, pada 28 Maret 2018. Event ini juga melibatkan pelaku wisata dari NTB. Selain mempromosikan pembukaan rute baru, kegiatan ini juga untuk mendukung recovery Lombok pasca gempa.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani mengatakan, Sales Mission juga menjadi ajang untuk meningkatkan jejaring dan kontak bisnis antara seller Indonesia dan buyer Australia. Harapannya, kegiatan ini akan berdampak pada peningkatan penjualan paket wisata Indonesia di Negara Kanguru.
Tak kalah penting, kegiatan ini juga menjadi momen untuk mempromosikan rute baru penerbangan langsung Perth-Lombok oleh maskapai Air Asia yang akan memulai penerbangan perdananya pada 9 Juni mendatang. Tiket penerbangan jalur tersebut sudah bisa dipesan mulai Kamis (14/3) lalu dengan harga khusus. Hal ini diharapkan menjadi angin segar bagi sektor pariwisata Lombok, dan Nusa Tenggara Barat pada umumnya.
Advertisement
“Dibukanya penerbangan langsung Air Asia rute Perth-Lombok, merupakan bentuk ikhtiar kita semua untuk membangkitkan dan menggairahkan kembali perekonomian masyarakat Nusa Tenggara Barat melalui sektor pariwisata,” ujarnya, Kamis (21/3).
Rencananya, Sales Mission tersebut akan diikuti 14 sellers asal Lombok. Termasuk dari pihak maskapai penerbangan Air Asia, serta perwakilan dari BPPD NTB dan GIPI.
Rizki Handayani menambahkan, Australia merupakan salah satu pasar potensial. Pasar yang harus terus digarap melalui beragam upaya promosi. Termasuk melalui misi penjualan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan Australia ke Indonesia sepanjang tahun 2018 menempati posisi lima besar, dengan angka 1,3 juta atau 8,23 persen dari total wisman.
Menteri Pariwisata Arief mengatakan, penetrasi pasar wisatawan mancanegara (wisman) akan terus dilakukan Kemenpar untuk mengejar target 20 juta wisman pada tahun 2019. Tak terkecuali Australia yang mempunyai potensi pasar yang cukup menjanjikan.
Menpar Arief Yahya menyebutkan strategi promosi Wonderful Indonesia memang melalui tiga hal, yang biasa disebut BAS. Branding, advertising, dan selling. Sales Mission ini adalah bagian dari selling, selain pameran dan famtrip yang selalu digelar oleh Kemenpar.
"Ketiga strategi itu harus connect sampai menghasilkan wisman. Itu harus kita maksimalkan di setiap kesempatan. Terlebih momentumnya pas ketika nama pariwisata Indonesia sedang bersinar," jelas Arief Yahya.