Sukses

6 Kebiasaan yang Dapat Merusak Kinerja Otak

Kurang tidur adalah satu satu kebiasaan yang mungkin Anda abaikan. Kurang tidur ternyata dapat merusak kinerja otak.

Liputan6.com, Jakarta - Otak adalah sistem pusat saraf yang mengatur kinerja organ tubuh. Terkadang jika merasa lelah kita ingin mengistirahatkan otak agar tidak stres hingga menjadi lebih rileks.

Namun, sering tak disadari bahwa ada beberapa kebiasaan yang tidak kita ketahui dapat merusak kinerja otak yang akan membuat Anda menjadi lamban dalam berpikir. Melansir dari hhdresearch.org, Kamis, 28 Maret 2019 berikut enam hal yang dapat merusak kinerja otak tersebut.

1. Melewatkan Sarapan

Ada alasan bahwa sarapan dianggap sebagai makanan terpenting selain makan siang dan malam. Melewatkan sarapan dapat menyebabkan kadar gula darah rendah, dan itu sangat merusak otak.

Terutama jika itu sering terjadi, otak Anda menggunakan lebih banyak energi daripada organ lain di dalam tubuh dan memakan hingga 20 persen dari total glukosa yang tersedia dalam sistem Anda setiap hari.

2. Kurang Tidur

Mungkin tidak mengejutkan bagi Anda bahwa kurang tidur akan membuat Anda merasa lesu dan pelupa pada hari berikutnya. Alasannya adalah karena kurang tidur merampas kemampuan neuron Anda untuk berfungsi dengan baik.

Itu mengarah pada penyimpangan mental yang dapat memengaruhi pekerjaan dan hubungan Anda. Tetapi lebih dari itu, indera dan refleks Anda tumpul, sehingga kemungkinan besar Anda akan mengalami kecelakaan berbahaya.

Kurang tidur kronis dapat membuat efek ini permanen. Jika merasa terlalu sibuk usahakan prioritaskan tidur Anda. Luangkan waktu untuk tidur dengan benar dan Anda akan menyelesaikan pekerjaan dengan cepat di hari berikutnya.

3. Makan berlebihan

Studi mengungkapkan hubungan yang mengejutkan antara obesitas dan demensia. Para peneliti menduga bahwa obesitas terjadi ketika makanan yang kita makan kurang bergizi. Bahkan jika Anda makan banyak, Anda masih bisa membuat otak Anda kelaparan.

2 dari 2 halaman

Stres dapat menurunkan kinerja otak

4. Merokok

Banyak penelitian telah dilakukan tentang efek kerusakan dari merokok. Efek dari merokok dapat  merusak membran sel dan sistem saraf di area otak yang mengatur keseimbangan, koordinasi, dan keterampilan motorik halus maupun kasar.

Di mana hak ini juga dapat membuat penipisan pada korteks yaitu bagian pada otak yang berfungsi sebagai memori, dan persepsi terjadi. Berhenti merokok dari sekarang penting untuk kesehatan Anda secara keseluruhan, dan itu dapat membantu otak Anda.

Namun, sejumlah kerusakan sudah terjadi dapat diatasi dengan berhenti merokok. Para peneliti telah menemukan bahwa penghentian merokok dapat mengembalikan beberapa ketebalan korteks.

5. Dehidrasi

Tubuh kita terdiri dari 70 persen air, sehingga sangat penting untuk setiap fungsi tubuh, termasuk fungsi otak. Para peneliti menyebutkan bahwa hanya dua jam saat kita melakukan aktivitas tanpa minum dapat menyebabkan penurunan kognitif. Dalam studi ditemukan bahwa dehidrasi berdampak pada fungsi-fungsi seperti pemecahan masalah yang kompleks, koordinasi, dan perhatian yang paling besar.

Anda tidak perlu stres tentang minum dalam jumlah tertentu setiap hari, tetapi perhatikan rasa haus Anda karena itu merupakan indikator yang sangat baik dari kebutuhan air. Cobalah untuk minum secara konsisten sepanjang hari untuk menjaga level stabil dan otak Anda bahagia.

7. Stres

Stes kronis dapat menyebabkan efek negatif untuk tubuh.  Stres situasional sebenarnya adalah hal yang baik yang mempersiapkan tubuh untuk melawan atau melarikan diri dalam menghadapi bahaya, tetapi ketika gaya hidup Anda termasuk stres kronis, hormon kortisol menumpuk di otak dan menyebabkan kerusakan yang berlangsung lama.

Stres tak hanya dapat membunuh sel-sel otak, tapi juga menyebabkan otak menyusut. Ketika efek menyusut ini mengenai korteks prefrontal, kemampuan Anda untuk belajar dan mengingat menjadi terpengaruh. Jadi, sangat penting dapat menemukan cara untuk bersantai sebelum terlambat. (Adinda Kurnia Islami)

Saksikan video pilihan di bawah: