Sukses

Kuning Telur Mengandung Kolesterol Tinggi, Mitos atau Fakta?

Benarkah kuning telur mengandung kolesterol tinggi sehingga kurang baik untuk dikonsumsi?

Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tak suka telur? Rasanya hampir semua orang menyukai makanan yang satu ini. Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi.

Makanan ini bisa menjadi alternatif pengisi energi tubuh dan bisa dimasak dengan beragam kreasi. Meski begtu, ada sejumlah orang yang menghindari kuning telur karena dianggap jahat.

Kuning telur memang tinggi lemak dan kolesterol. Karena itu, konsumsi kuning telur sebaiknya dibatasi. Sebuah hasil penelitian yang menjadi pedoman diet di Amerika Serikat menyarankan konsumsi telur tak lebih dari 300 miligram per hari untuk mengurangi risiko sakit jantung.

Namun benarkah kuning telur mengandung kolesterol tinggi? Dilansir dari Boldsky, 23 Maret 2019, telur utuh mengandung enam gram protein, 13 vitamin dan mineral, lima gram lemak (1,5 gram lemak jenuh), dan 70 kalori.

Dua sendok makan putih telur mengandung tiga gram protein, dua gram mineral (kalium dan natrium), dan 17 kalori. Sedangkan kuning telur mengandung empat gram protein, termasuk kolin untuk menjaga kesehatan mata dan otak, serta kolesterol.

Seorang ahli diet dan olahraga Allison Koch mengatakan, kebanyakan orang beranggapan kuning telur meningkatkan kadar kolesterol darah. Hal itu membuat banyak orang menghindari konsumsi kuning telur. Mereka hanya mengonsumsi putihnya yang terdiri dari protein dan air.

Padahal hubungan antara lemak pada makanan dan kolesterol dalam darah tidak seperti yang diduga. Lemak dalam telur yang selalu dianggap buruk sebenarnya membantu tubuh kita menyerap vitamin D dan E.  Kesimpulannya, konsumsi telur sebenarnya tidak berbahaya sepanjang jumlahnya wajar.

Kuning telur juga dapat membantu pembentukan otot tubuh dibandingkan putihnya. Jadi, Anda tak perlu ragu lagi mengonsumsi kuning telur asalkan tidak berlebihan.

Saksikan video pilihan di bawah ini: