Liputan6.com, Jakarta Konser Musik Perbatasan Malaka dan Kefamenanu (KMP-MK) 2019 dipastikan bakal heboh. Sebab, event ini bakal menghadirkan penyanyi top Bondan Prakoso. Event ini akan digelar 24-25 April 2019, di Lapangan Paroki Kamanasa (MISI), Betun, Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Terima kasih kepada Kemenpar yang sudah memberikan kepercayaan kepada saya untuk bisa ikut dalam mempromosikan Indonesia. Ini sebuah kebanggaan buat saya. Lagu-lagu andalan saya akan saya bawakan di acara nanti,"ujar Bondan kepada wartawan, kemarin.
Sosok Bondan dikenal memiliki naluri bermusik yang luar biasa. Banyak lagunya yang menjadi hits di tanah air. Bondan juga dikenal sangat jago bermain bass.
Advertisement
“Bondan punya karakter luar biasa. KMP-MK 2019 semakin spesial. Bondan Prakoso itu figur penuh talenta. Dedikasinya untuk musik tidak perlu diragukan lagi. Sebab, dia membangun pondasi dan karir sejak masih anak-anak,” ungkap Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh.
Ricky Fauziyani. Lahir pada 8 Mei 1984, Bondan Prakoso mengawali karier sebagai penyanyi cilik. Ia tenar dengan lagu Si Lumba-Lumba yang dirilisnya diusia 5 tahun. Dari rentang 1988 hingga 1994, total 7 album sudah dihasilkannya. Dan, sejak itu produktivitas naik seiring bertambahnya usia dan pemahaman musiknya.
“Bondan sudah mengalami tahapan sebagai musisi besar. Fase-fase pembelajaran sudah dilaluinya dengan sangat baik. Hasilnya pun bisa dilihat saat ini. Kehadiran Bondan di KMP-MK 2019 bisa menjadi inspirasi bagi publik perbatasan. Kerja keras dan totalitas dalam bermusik akan membuka jalan hidup luar biasa,” terang Ricky lagi.
Melalui ajang Musik Tawuran, Bondan Fungky membentuk band Kopral pada 1997. Ia berposisi sebagai basis di band itu. Lalu, selang 2 tahun berikutnya album Funchopat dirilis. Lagu andalannya adalah Funchopat dan Cassanova. Pada 2000, album kedua Fungky Kopral dengan Funkadelic Rhythm and Distortion lahir. Ada 3 single yang nge-hits seperti, Bagian Yang Hilang, Super Funk, dan Drop Dead Down. Langkah besar dilakukan Bondan bersama Fungky Kopral pada album ke-3. Mereka lalu menggandeng pengusaha dan budayawan Setiawan Djody. Album ini berlabel Misteri Cinta (2002), singlenya Tokek, Misteri Cinta, dan Revolusi Biru.
Setelah keluar dari Fungky Kopral, Bondan membentuk proyek baru bersama grup rap Fade2Black. Sinergi ini lalu melahirkan album Respect pada 2015.
“Kreativitas Bondan Prakoso pun terus tumbuh. Dalam bermusik, ada banyak terobosan yang dilakukan oleh Bondan. Inovasi ini menjadi karya yang bagus dan selalu diterima industri musik tanah air,” kata Ricky lagi.
Bondan feat Fade2Black sukses besar. Terlebih saat album Unity dikeluarkan tahun 2007. L Bondan dan Fade2Black menghadirkan lagu Kroncong Protol. Lagu ini menjadi ‘perkawinan’ antara musik tradisional dan modern. Mereka juga mendedikasikan hymne Rezpector bagi fans. Rezpector ini lalu menjadi sebutan penggemar Bondan dan Fade2Black.
Selang 3 tahun berikutnya, album For All dilaunching. Album For All semakin menegaskan kapabilitas Bondan. Tetap berkolaborasi dengan Fade2Black, lagu Ya Sudahlah pun meledak di pasaran. Album ini bahkan dinilai ditandai sebagai puncak kesuksesan mereka dalam bermusik. Selain Ya Sudahlah, ada hits lainnya seperti, Kita Slamanya, Tetap Semangat, Not With Me, dan Sang Juara.
“Mereka memang fenomenal. Untuk itu, tetap bergabung dalam KMP-MK 2019. Sebab, komposisi dari musik terbaik ada di sini,” ujar Ricky.
Selain banyak hits, Bondan Prakoso juga memiliki beberapa penghargaan. Album Funkadelic Rhythm and Distortion (2000) bahkan dinobatkan AMI Sharp Awards 2001 sebagai Group Alternatif Terbaik. Ada juga AMI Awards 2003 sebagai Kolaborasi Rock Terbaik. Award ini sebagai apresiasi atas kolaborasi Fungky Kopral dengan Setiawan Djody pada 2002.
“Harus diakui, Bondan Prakoso ini figur luar biasa. Kreativitasnya dalam bermusik terus dialirkannya. Kehadiran Bondan dan Maria Vitoria di KMP-MK 2019 jadi paket terbaik. Yang jelas, selain atraksinya, KMP-MK juga ditopang aksesibilitas dan amenitas luar biasa. Enjoy Malaka,” tutup Menteri Pariwisata Arif Yahya.
(*)