Sukses

Perempuan Muslim Berhijab Kembali Terpilih Jadi Anggota Kongres AS

Untuk ketiga kalinya, perempuan muslim berhijab kembali terpilih menjadi anggota Kongres AS. Alasannya terjun ke dunia politik bikin terharu.

Liputan6.com, Jakarta - Perempuan berhijab semakin eksis di dunia politik Amerika Serikat (AS). Sebelumnya, sudah ada dua perempuan muslim yang terpilih menjadi anggota Kongres AS, yaitu Rashida Tlaib dan lhan Omar.

Keduanya menjadi dua perempuan muslim pertama yang terpilih menjadi anggota Dewan Legislatif AS. Pada November 2018 lalu, Ilhan Omar menjadi wanita berhijab pertama yang terpilih menjadi anggota Kongres AS.

Sedangkan Rashida terpilih menjadi anggota Kongres AS dan diambil sumpahnya di Majelis Permusyawaratan Rakyat AS pada 3 Januari 2019.

Mengikuti jejak Ilhan dan Rashida, seorang perempuan berhijab memenangkan pemilihan legislatif negara bagian Pennsylvania, yaitu Movita Johnon Harrel.

Movita menjadi muslim pertama yang duduk di badan legislatif negara bagian Philadelphia. Dilansir dari Phillymag, 16 Maret 2019, ia memenangkan 66 persen suara dan banyak dibahas di dunia maya.

Saksikan video pilihan di bawah ini

2 dari 3 halaman

Motivasi Movita

Movita bukan berasal dari keluarga kaya. Ia tinggal di Public Housing, yaitu perumahan yang dibuat oleh pemerintah AS untuk keluarga kurang mampu. Ia juga mengalami banyak pengalaman pahit dalam hidupnya.

Ayah dan saudara laki-lakinya sudah lama tiada karena jadi korban pembunuhan. Motivasi terbesar hijabers tersebut untuk masuk ke dunia politik bisa membuat banyak orang terharu. Ini semua karena putranya, Charles Johnson.

Sang anak yang berkulit hitam pernah beberapa kali mendapatkan kekerasan fisik sampai akhirnya ditembak orang tak dikenal dan meninggal dunia.

3 dari 3 halaman

Mendirikan Yayasan

"Banyak orang masuk politik untuk karir, uang, kekuasaan, kemegahan. Saya melakukan ini karena peduli terhadap komunitas saya, dan semua berawal dari anak saya," ungkap Movita.

Sejak saat itu, ia mendirikan The Charles Foundation. Melalui yayasan tersebut, ia mengkampanyekan isu kekerasan dan pencegahan penyalahgunaan senjata yang kerap ditemukan di Philadelphia.

Pamornya makin menjulang sampai ia memenangkan kursi legislatif di pemerintahan negara bagian Pennsylvania di tahun ini Penampilan hijabnya juga ikut mencuri perhatian. Ia berharap bisa mewakili suara kaum minoritas dari komunitasnya.