Liputan6.com, Batam Musisi dalam dan luar negeri dari berbagai genre siap meriahkan event Border Stage Red-White Festival 2019. Konser ini akan berlangsung di dua tempat, yakni GOR Temenggung Batam pada 26 April 2019 dan di Batam View Beach Resort pada 27 April 2019.
Hari pertama Border Stage Red-White Festival 2019 akan dimulai sekitar pukul 19.00 WIB. Pengunjung dapat membeli tiket masuk dengan harga antara Rp 150 ribu sampai Rp 500 ribu.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Boeralimar, Border Stage Red-White Festival 2019 akan langsung digas sejak awal. Adapun bintang utama yang akan tampil pada hari pertama ialah trio Rayi Asta, dan Nino alias RAN.
Advertisement
“Kita akan menampilkan performa terbaik sejak awal. Kita ingin wisatawan mendapatkan hiburan berkualitas. Oleh karena itu, kita menampilkan RAN. Grup ini, sudah punya nama di kalangan anak-anak muda. Jadi kita optimistis wisatawan akan memenuhi lokasi,” ujarnya, Kamis (18/4/2019).
Pada hari kedua, wisatawan bakal diajak menikmati suguhan musik party. Ada dua konsep acara yang ditawarkan, yaitu Zumba Party dan Rave Party. Musisi yang tampil pun lebih banyak, termasuk musisi dari Malaysia dan Singapura.
Zumba Party akan menampilkan Zin Venus Wang dan Zin Jean Toh dari Singapura, serta Zin H. Ayu dan Zin Sari dari Banjarmasin. Sementara untuk Rave Party, menghadirkan musisi-musisi profesional antara lain DJ Nizaminx dari Malaysia, DJ Farah Farz dari Singapura, DJ Masta Groove dan DJ Danti dari Indonesia, serta DJ Celine dari Batam.
“Konsepnya akan berbeda di hari kedua. Kita ingin memberikan nuansa berbeda. Nuansa yang akan jauh lebih fun. Nuansa yang bisa membuat fresh semua orang yang hadir,” ucap Boeralimar.
Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I, Dessy Ruhati, mengatakan bahwa Batam akan terus dimeriahkan dengan berbagai atraksi.
“Sebagai daerah crossborder, beragam atraksi akan kita berikan untuk Batam. Tujuannya adalah menarik lebih banyak wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara,” kata dia.
Dessy menambahkan, Border Stage Red-White Festival 2019 menjadi jawaban untuk meningkatkan potensi pariwisata Kepulauan Riau dan Kota Batam. Event ini membuat atraksi di Batam lebih berwarna.
“Batam merupakan barometer lajunya pertumbuhan ekonomi di wilayah Provinsi Kepri. Serta menjadi bagian terdepan untuk border tourism di Kepri,” ujarnya.
Lanjut Dessy, sebagai daerah yang sedang menggalakkan aktivitas industri pariwisata, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) sadar betul bahwa sektor ini bisa menjadi andalan bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
“Sebagai implementasi dari hal tersebut, maka digelarlah acara dalam skala internasional bertajuk Border Stage Red White Festival 2019 ini,” ucapnya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menjelaskan bahwa Kepri menjadi salah satu border area yang cukup diandalkan untuk mendatangkan wisatawan. Apalagi, Kepri kaya akan atraksi. Ada pentas musik atau panggung hiburan, wisata belanja, kuliner, budaya, sejarah, hingga sport tourism.
Menurutnya, program-program crossborder sebenarnya bukan semata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Ada dampak positif lain yang diharapkan mampu dirasakan warga setempat, yaitu hidupnya perekonomian di wilayah sekitar.
“Dengan adanya event seperti ini, bisa dipastikan banyak pedagang yang ambil bagian untuk mencari keuntungan. Dari kerajinan, kuliner, hingga kebutuhan lain. Wisman datang menonton dan belanja. Artinya, ada perputaran ekonomi secara langsung di sini," kata Arief.
(*)