Liputan6.com, Anyer Dinas Pariwisata Kabupaten Serang bersama Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan sejumlah pelaku usaha yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang, Provinsi Banten, mengagendakan kegiatan bertajuk Babacakan Munggahan Bareng. Rencananya, kegiatan ini akan diselenggarakan di Pantai Karang Suraga, Cinangka, Anyer, Minggu (28/4/2019).
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Rizki Handayani, mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memulihkan industri pariwisata Anyer pasca terjadinya tsunami Selat Sunda beberapa waktu lalu. Meskipun kawasan Anyer tidak terdampak tsunami, tetapi tetap terkena imbasnya.
“Pengusaha hotel dan restoran sekitar yang menggantungkan usahanya dari sektor wisata Anyer merasakan bagaimana sulitnya bisnis mereka saat ini. Kunjungan wisatawan jauh berkurang. Padahal, kawasan Anyer tak sedikitpun terkena gelombang tsunami Selat Sunda,” ujarnya, Selasa (23/4/2019).
Advertisement
Lewat acara tersebut, diharapkan kepercayaan wisatawan terhadap keamanan kawasan Pantai Anyer segera pulih. Dengan begitu, Pantai Anyer dapat kembali menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan.
“Saya sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan PHRI dalam memulihkan kondisi pariwisata di Serang, Banten. Ini bukan tugas yang mudah, sehingga harus dikerjakan secara bersama-sama,” ucap Rizki.
Sementara itu, Asisten Deputi (Asdep) Bidang Pemasaran I Regional II Kemenpar, Adella Raung, mengatakan bahwa Babacakan Munggahan Bareng adalah sebuah penegasan untuk memancing kembali animo wisatawan datang ke Anyer. Sekaligus untuk membangkitkan ekonomi masyarakat yang hingga kini masih tertatih.
“Sejauh ini, para pelaku usaha restoran dan hotel di kawasan Anyer secara rutin sudah berupaya menggelar berbagai kegiatan untuk menarik wisatawan dan membuktikan bahwa Anyer aman untuk dikunjungi,” kata dia.
Terkait Babacakan Munggahan Bareng, kegiatan tersebut akan diisi pagelaran seni budaya. Misalnya, debus, rampak bedug, angklung, bendrong lesung, kecapi suling, dan tarian asal Lampung. Semua akan dikemas semenarik mungkin sehingga pengunjung akan benar-benar terhibur.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, pun antusias atas upaya yang telah dilakukan. Ia yakin, kegiatan-kegiatan yang diadakan dapat segera membangkitkan Anyer dari kelumpuhan ekonomi. Selain itu, ia juga mengajak semua pihak untuk optimistis bahwa tingkat kunjungan wisatawan bisa kembali normal.
“Anyer harus bangkit. Kita harus bergandeng tangan untuk membalikkan kondisi yang ada saat ini. Para pelaku industri pariwisata, pemerintah daerah, dan Kemenpar harus padu untuk meyakinkan bahwa Anyer aman dan tetap indah seperti yang dulu,” ujar Arief.
(*)