Rahasia Menjalin Hubungan Baik dengan Mantan Tanpa Baper

Ilustrasi Tertawa — Ilustrasi tertawa (dok. Pixabay.com/Pexels/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Menyatukan dua insan dalam sebuah hubungan memang bukan perkara yang mudah. Perbedaan pendapat hingga pertengkaran akan selalu saja menyelimuti. Namun, bila keduanya sudah tak sanggup mempertahankan, berpisah selalu menjadi jawaban.

Putus hubungan tentu jadi pilihan yang tidak mudah tetapi harus dijalani ketika pasangan sudah merasa cukup dengan hubungan mereka. Tak jarang, kekecewaan dan perasaan sakit menyapa relung jiwa.

Di antara cerita suka duka saat masih menjadi pasangan, apakah dua insan tersebut dapat menjalin hubungan baik sebagai seorang teman? Tentu sangat mungkin dan bisa. Namun harus diingat, kedekatan itu jangan sampai membuat Anda terbawa perasaan alias baper.

Lalu, bagaimana cara untuk berteman dengan mantan kekasih ketika jalinan asmara sudah kandas tetapi tanpa baper? Yuk, simak selengkapnya seperti dirangkum Fimela.com di bawah ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

VIDEO: Isyana Bikin Baper Penonton Closing Ceremony Asian Games

2 dari 2 halaman

Trik Anti-Baper

sahabat — ilustrasi teman/Photo by Sarah Noltner on Unsplash

Biasanya, yang dapat menjadi teman adalah mantan yang memilih putus lewat jalan baik-baik. Bisa jadi Anda berdua memang lebih cocok menjadi teman daripada sepasang kekasih.

Perasaan muncul saat berteman dengan mantan biasanya karena masih ada rasa yang tertinggal atau belum move on. Berikan hati Anda waktu sebelum akhirnya memutuskan untuk berteman dengan mantan.

Supaya Anda tidak terbawa perasaan, jangan menaruh harapan apa pun seperti saat masih menjalin hubungan. Yang perlu Anda ingan adalah kini Anda bukan lagi pacarnya, tetapi hanya teman.

Tidak ada alasan untuk mara jika ia tak lagi membalas pesan Anda. Jangan cemburu ketika ia dekat orang lain. Kunci penting untuk berteman dengan mantan adalah kita benar-benar move on darinya.

Apabila sudah demikian, perlahan melupakan masa lalu bukanlah satu hal yang tidak mungkin. Di tahap itu, tetaplah berteman tanpa terbawa perasaan karena kenangan hanya tinggal kenangan saat tak bersama. (Ivana Okta/Fimela.com)