Liputan6.com, Jakarta Perhelatan sport tourism WSL Krui Pro 2019 resmi berakhir, Sabtu (4/5). Hasilnya, surfer wanita asal Kosta Rika Leilani McGonagle, serta surfer pria asal Brazil Lucas Silveira tampil sebagai kampiun. Lantas, bagaimana kesan kedua surfer selama berada di Krui, Pesisir Barat, Provinsi Lampung?
Kesan mendalam dirasakan oleh Leilani McGonagle. Gadis ramah ini mengaku baru pertama kali ke Indonesia. Dan berselancar di Krui adalah pengalaman pertamanya.
“Saya sangat sekali. Senang karena bisa berada di event ini dan menjadi juara. Saya sangat menikmati berada di Krui, semuanya luar biasa, terima kasih,” tutur Leilani yang di babak final mengalahkan peselancar asal Hawaii, Keala Tomoda Bannert.
Advertisement
Sementara juara ketiga event ini diraih bersama untuk Nadia Erostarbe asal Ukraina, dan surfer asal Jepang Julie Nishimoto.
Satu hal yang membuat Leilani senang adalah karakter ombak di Tanjung Setia. Leilani bahkan memuji ombak Tanjung Setia.
“Hal yang paling menyenangkan dan paling terbaik dari pantai ini adalah ombak. Ombaknya sangat luar biasa. Sangat menantang. Ini salah satu yang terbaik. Senang sekali bisa menjadi juara di event ini. Semuanya sangat menyenangkan,” sumringah.
Leilani juga berjanji untuk kembali ke Krui tahun depan. Ia bertekad mempertahankan gelar dan mendapatkan pengalaman baru.
Pernyataan tidak jauh berbeda disampaikan juara bagian putra asal Brazil Lucas Silveira. Ia bahkan menilai ombak di Tanjung Setia lebih baik dari negaranya.
“Luar biasa sekali. Semua berjalan dengan sangat baik. Yang paling menantang adalah ombaknya. Tadi (di final) ombaknya bagus. Tapi bisa lebih baik lagi. Saya sangat juga, apalagi airnya juga hangat. Sangat menyenangkan,” ujar Lucas.
Saat ditanya hal apa yang paling menarik perhatiannya selama di Krui, Lucas dengan tegas menjawab ombak. Ia bahkan membandingkan ombak Tanjung Setia dengan di negaranya, Brazil.
“Ombaknya luar biasa. Saya datang ke Krui karena ombak. Saya tidak bisa menemui ombak seperti ini di Brazil. Ini luar biasa. Salah satu ombak terbaik,” terang Lucas yang mengalahkan Mitch Coleborn asal Australia, dalam penampilan pamungkasnya.
Kesan yang diberikan para juara ini membuat Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Dessy Ruhati senang.
“Event ini berlangsung sukses. Seluruh peserta mendapatkan ombak terbaik sehingga bisa memberikan penampilan terbaik. Ini tidak hanya bagus untuk peserta, tetapi juga Pesisir Barat sebagai tuan rumah. Pujian yang diberikan peserta dan suksesnya acara, bisa memicu kehadiran lebih banyak peserta mancanegara tahun depan. Apalagi kelasnya juga dinaikkan,” ujarnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga memuji pelaksanaan WSL Krui Pro 2019. “Acaranya sukses. Seluruh peserta juga senang dengan event. Krui Pro mampu menjadi daya tarik buat wisatawa mancanegara. Terbukti sebagian besar peserta berasal dari mancanegara. Sukses buat Krui Pro, semoga tahun depan semakin baik lagi,” katanya.
(*)