Liputan6.com, Jakarta Sebagai salah satu negara yang memiliki destinasi wisata diving favorit dunia, Indonesia terus berupaya meningkatkan promosi agar aset pariwisata tersebut dikenal lebih luas di kalangan wisatawan mancanegara. Antara lain dengan mengikuti kegiatan Blue Ocean Fes Kansai Jepang 2019.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya mengatakan, Blue Ocean Fes Kansai akan berlangsung di Osaka Konan ATC Hall, Osaka, Jepang, tanggal 18-19 Mei mendatang. Ini merupakan event khusus scuba diving terbesar di Jepang Barat.
Berdasarkan data pada penyelenggaraan sebelumnya, pada tahun 2018 Blue Ocean Fes Kansai dihadiri oleh 11.020 pengunjung, dan sekitar 88 eksibitor. Pengunjung kegiatan ini antara lain anggota dari komunitas-komunitas diving. Seperti asosiasi diving, diving school, diving club, organisasi diving, travel agent/ tour operator wisata diving, dan peminat diving lainnya yang merupakan target pasar dari promosi wisata bahari Indonesia.
Advertisement
“Pada kegiatan Blue Ocean Fes Kansai Jepang 2019 nanti, Indonesia menempati booth seluas 18 meter persegi yang diramaikan oleh Garuda Indonesia Airlines dan 3 peserta industri yang memiliki spesialisasi wisata selam,” ujarnya, Selasa (7/5).
Adapun industri pariwisata Tanah Air yang digandeng untuk meramaikan booth Indonesia yakni PT. Putra Papua Baru (Papua Barat), Ena Dive Travel & Marine Adventure (Bali), dan Dream Asia Pacific (Bali).
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran II Regional II Kemenpar Ardi Hermawan menambahkan, rangkaian kegiatan Kemenpar dalam Blue Ocean Fes Kansai meliputi promosi destinasi wisata bahari Indonesia melalui pelayanan informasi pariwisata, peningkatan brand awareness melalui pendistribusian bahan-bahan promosi pariwisata, presentasi, kuis, serta penjualan paket-paket wisata ke Indonesia.
“Kita promosikan wisata diving Indonesia dalam rangka pencapaian target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019. Kita kejar target tersebut melalui berbagai promosi, salah satuna dengan mengikuti Blue Ocean Fes Kansai ini,” jelasnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, selama ini kekayaan alam bawah laut Indonesia telah memukau wisatawan terutama dari mancanegara. Antara lain kawasan Raja Ampat yang menjadi salah satu dari 10 objek wisata underwater terbaik di dunia. Namun begitu, ekspos terhadap potensi pariwisata alam tersebut masih perlu ditingkatkan.
Menpar Arief menegaskan, potensi wisata bahari Indonesia memang kelas dunia. Sudah banyak yang mendapat penghargaan dari berbagai pihak. Sebut saja Raja Ampat Papua, Alor NTT, Lembongan Bali, dan Lembeh Sulawesi Utara. Semua punya daya tari yang memikat.
"Kita bangga dengan wisata bawah laut Indonesia. Tapi kita tidak boleh terlena dan puas sampai di sini. Harus terus digali dan dipromosikan agar semakin banyak wisatawan yang datang,” tandasnya
(*)