Liputan6.com, Yogyakarta Salah satu tradisi unik saat Ramadan adalah jajan takjil khas daerah masing-masing. Bisa jadi pengalaman seru tersendiri kalau kamu punya waktu luang untuk liburan ke daerah lain dan mencoba takjil khas di sana. Salah satu destinasi yang menarik untuk di kunjungi untuk berburu takjil adalah Yogyakarta.
Momen tersebut bisa sekalian kamu manfaatkan untuk mencari konten foto dan ikutan lomba Instagram Pesona Mudik 2019 dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Sebuah lomba yang berhadiah total Rp 300 juta.
Menurut Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, Yogyakarta menawarkan beragam destinasi asyik untuk berburu takjil. Di Kota Pelajar ini terdapat beragam pasar khusus yang menjual takjil Ramadan.
Advertisement
"Yogya itu selalu ngangeni, apalagi saat puasa. Karena Yogya punya aura yang khas saat puasa tiba, termasuk juga munculnya pasar takjil Ramadhan yang menjual berbagai kuliner khasnya. Enggak hanya punya rasa khas Jogja, kelezatannya juga enggak usah diragukan. Nah, kan bisa sekalian berburu konten untuk lomba Pesona Mudik 2019. Siapa tahu beruntung bisa buat THR Lebaran," ujarnya, Rabu (8/5/2019).
Supaya tak penasaran, berikut deretan Pasar Ramadan yang menjadi surga berburu takjil Ramadan di Yogyakarta.
1. Pasar Ramadhan Kauman
Pasar Ramadhan Kauman bisa dikatakan sebagai pelopor munculnya pasar-pasar kaget Ramadan lainnya di Jogja. Pasar tiban ini terletak di Jalan Ahmad Dahlan, tepatnya di Kampung Kauman RW 10 – RW 13. Pasar ini sudah ada sejak tahun 1990-an atas inisiatif masyarakat sekitar.
Berbagai jenis masakan dan minuman ada di sana. Mulai dari camilan ringan, sayur, lauk-pauk, hingga es-es segar. Selain berburu takjil, para pengunjung juga bisa sekalian berwisata religi.
Kauman memang dikenal dengan masyarakatnya yang religius karena lokasinya berdekatan dengan Masjid Agung Keraton Yogyakarta atau biasa disebut Masjid Gede Kauman. Ketika Ramadan, masjid ini tak pernah sepi pengunjung. Banyak orang yang sengaja menunggu berbuka puasa di masjid peninggalan Mataram Islam ini.
2. Kampoeng Ramadhan Jogokariyan
Pasar Ramadan yang kedua adalah Kampoeng Ramadhan Jogokariyan. Berbeda dengan Pasar Sore Ramadhan Kauman yang terletak di dalam gang kampung, Kampoeng Ramadhan Jogokariyan digelar di sepanjang Jalan Jogokariyan yang cukup luas.
Kampoeng Ramadhan sendiri diselenggarakan oleh Pengurus Masjid Jogokariyan sejak 2005. Hingga saat ini, Kampoeng Ramadhan Jogokariyan setidaknya menampung 300 pedagang setiap tahunnya. Makanan dan minumanan yang dijajakan pun beragam. Mulai dari kuliner tradisional hingga kuliner kekinian. Aksesnya yang mudah dan sajian yang bervariasi membuat Kampoeng Ramadhan Jogokariyan banyak dikunjungi sambil menunggu berbuka puasa.
Selain menyelenggarakan Kampoeng Ramadhan Jogokariyan, pengelola masjid juga menghadirkan berbagai agenda menarik selama Ramadhan. Misalnya, acara buka puasa bersama yang memberikan 1000 lebih makanan berbuka gratis untuk pengunjung dan pedagang, itikaf 10 hari penuh, serta salat Tarawih ala Madinah dan Gaza.
3. Jalur Gaza Nitikan
Eits jangan kaget dulu. Jalur Gaza yang dimaksud tidak seperti di Palestina yang terus dilanda perang. Jalur Gaza ini adalah sebuah singkatan dari Jajanan Lauk Sayur Gubuk Ashar Zerba Ada. Nah, karena berlokasi di Nitikan, maka disebut Jalur Gaza Nitikan. Di pasar kaget Ramadhan ini terdapat sekitar 130 pedagang dari sekitar maupun luar warga Nitikan.
Kuliner yang dijajakannya pun tak kalah nikmatnya. Mau kuliner berat hingga jajan pasar ada di lokasi ini. Selain menghadirkan pasar kaget Ramadhan, tempat ini juga memiliki berbagai agenda menarik selama Ramadan. Salah satu yang paling fenomenal adalah pernah diadakannya promosi film Sang Pencerah yang dihadiri langsung oleh sang aktor Lukman Sardi dan Giring “Nidji”.
4. Pasar Ramadhan Pakualaman
Pasar Ramadhan Pakualaman atau yang secara resmi bernama Gajah Mada Ramadhan Festival, termasuk pasar kaget Ramadhan terbaru di Jogja. Pasar tiban ini baru hadir pada 2015 atas prakarsa warga Purwokinanti, Pakualaman dan salah satu hotel yang terletak di Jalan Gajah Mada. Tempat mencari takjil ini digelar sepanjang lebih kurang 200 meter sepanjang Jalan Gajah Mada dan diikuti sekitar 60 pedagang.
Pasar itu mampu menarik banyak pengunjung. Terbukti setiap tahun banyak wisatawan luar kota yang datang hanya untuk merasakan kelezatan takjil khas Pasar Ramadan Pakualaman. Salah satu keunikan yang selalu hadir di sana adalah hiasan payung warna-warni yang menjadi dekorasi utama. Payung-payung cantik ini digantung sepanjang sekitar 100 meter.
Bukan hanya menjadi dekorasi utama, payung-payung yang digantung sepanjang 100 meter ini juga dipercaya sebagai lambang keguyuban warga lokal. Dengan adanya pasar ini, diharapkan akan membuat warga semakin kompak serta ekonominya meningkan. Pasar Ramadhan Pakualaman ini turut dimeriahkan dengan adanya pertunjukkan musik, nasyid dari masjid-masjid se-Pakualaman, dan donor darah. Penasaran dengan kemeriahannya? Silahkan langsung mampir ke Pasar Ramadhan Pakualaman.
(*)