Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda bertanya mengapa produk pasta gigi harus memiliki label halal? Padahal pasta gigi hanya masuk mulut dan nantinya akan dikeluarkan lagi. Namun, ternyata ada hal-hal yang dapat membuat pasta gigi menjadi tidak halal.
Lukmanul Hakim, Direktur LPPOM MUI mengatakan bahwa produk pasta gigi biasanya mengandung kalsium yang berasal dari tulang hewan dan flavor atau perasa yang bisa mengandung alkohol. Sayangnya dalam kemasan pasta gigi tidak dicantumkan asal bahan baku tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"Bahan baku halal, prosesnya tidak membuat produk menjadi tidak halal, sistemnya juga. Dengan sistem jaminan, perusahaan menjamin kepadan konsumen dan Majelis Ulama Indonesia bahwa produk Sasha adalah produk halal," ujar Lukmanul dalam talkshow "Beyond Halal" yang diadakan oleh pasta gigi halal Sasha, di Apiary Coworking Space, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Mei 2019.
Lukmanul menambahkan terkadang pasta gigi pun bisa tertelan. Seorang Muslim pun harus memperhatikan apa saja yang masuk ke dalam tubuh. Sebuah produk dikatakan halal bila bahan baku, proses pembuatan dan pengemasan, serta perusahaan bisa selalu menjamin produk akan selalu halal.
Pasta Gigi Tidak Halal
Banyak pasta gigi dari dalam maupun luar negeri yang digunakan masyarakat belum memiliki label halal. MUI tidak bisa menetapkan pasta gigi tersebut halal atau tidak. Lukmanul menegaskan bahwa pasta gigi yang tidak memiliki label halal terdapat peluang mengandung bahan haram.
"Ketika mereka mencatat bahan bakunya, tentu kita pelajari. Bila kita temukan ada bahan baku yang tidak jelas bahan bakunya, kita sampaikan. Kemudian mereka mencari bahan alternatif. Akhirnya mereka menemukan bahan baku yang halal dan mendapatkan sertifikatnya," ujar Lukmanul.
Salah satu pasta gigi bersertifikat halal ialah Sasha. Selain terbukti halal, Sasha pun mengandung siwak yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad. Siwak yang berasal dari batang dan akar pohon Salvadora persica memiliki manfaat untuk melawan kerusakan gigi, antibakteri, menghindari plak, menghilangkan bau mulut, memperkuat jaringan gusi, serta antikanker alami.
"Kita sebagai ummat Islam menyikapi bahwa produk yang kita pakai sudah ada label halalnya. Tidak hanya memakai kata 'halal' dalam campaign nya, tapi sistem kehalallannya terjaga. Apalagi kita juga senang pakai produk halal yang bisa meningkatkan ketakwaan," ujar Syifa Fauziah, Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) sekaligus Brand Ambassador Sasha.(Fairuz Fildzah)
Advertisement