Liputan6.com, Jakarta Akhir pekan ini, kesibukan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Skouw, Papua, meningkat. PLBN ini juga lebih ramai dari biasanya. Dan lebih meriah. Penyebabnya, adalah digelarnya Festival Crossborder Skouw 2019. Selain menikmati beragam atraksi yang akan ditampilkan, tidak ada salahnya jika kita mengenal lebih dekat PLBN Skouw yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini.
Secara geografis, PLBN Terpadu Skouw berada di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua. Jaraknya sekitar 1 jam dari pusat Kota Jayapura. Satu-satunya jalan menuju Skouw adalah melalui jalur darat, tapi tidak perlu khawatir karena jalannya sudah bagus.
Baca Juga
Menurut Administrator PLBN Terpadu Skouw Yan Numberi, Pos Lintas Batas Skouw sudah ada sejak sekitar tahun 2006.
Advertisement
“Pos ini sudah berdiri sejak sekitar tahun 2006. Kemudian ada pembangunan gedung baru tahun 2016. Yang akhirnya diresmikan 9 Mei 2017. Per hari, wisatawan yang melintas sekitar 300-500 orang. Tapi kalau hari pasar atau ada event, jumlahnya bisa mencapai 1000-1500 wisatawan perhari,” katanya, Kamis (9/4).
Desain gedung baru PLBN Terpadu Skouw sendiri samhat kental dengan sentuhan budaya lokal Papua. Bentuknya mengadaptasi bangunan khas Rumah Tangfa. Lengkap dengan ornamen lokal pada sisi luar bangunan.
Rumah Tangfa adalah rumah adat masyarakat pesisir di daerah Skouw. Ciri khasnya adalah bagian atapnya dengan bentuk perisai. Ada juga dua ruang panjang tempat masyarakat berkumpul.
“Sejak dibangunnya gedung baru ini, PLBN berunah menjadi destinasi wisata baru di Skouw. Banyak wisatawan atau pelintas batas yang mampir dan berfoto di sini. Karena memang bangunannya sangat indah,” paparnya.
Dari kejauhan, PLBN Terpadu Skouw memang terlihat mencolok. Sangat megah. Dua bangunan besar yang berdiri sejajar adalah satu-satunya gedung yang terlihat paling bagus di kawasan itu. Di sekelilingnya adalah sejumlah rumah penduduk berdinding kayu dan beratap seng.
Satu gedung adalah pintu keluar wilayah Indonesia menuju wilayah Papua New Guinea, sedang satu gedung di sebelahnya adalah pintu masuk menuju wilayah Indonesia.
Namun, objek yang menjadi sasaran foto para wisatawan ada dua. Pertama di bagian depan. Tepatnya di depan tulisan Skouw, Border Post Of The Republic of Indonesia. Spot lainnya adalah patung garuda raksasa yang menghadap ke Papua Nugini.
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Ricky Fauziyani, mengaku senang dengan hadirnya PLBN Skouw.
“Masyarakat di perbatasan, termasuk wisatawan asal Papua Nugini, memiliki pilihan destinasi untuk berwisata. Yaitu di PLBN Skouw. Ini jelas bagus buat pariwisata. Apalagi biasanya masyarakat Papua Nugini datang ke Skouw untuk berbelanja, jadi sangat banyak manfaatnya,” katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga mengutarakan hal yang sama. Dijelaskannya, kemegahan PLBN Skouw sejalan dengan nawacita Presiden Joko Widodo.
“Pemerintah sudah membangun kawasan perbatasan. Kita mengisinya dengan berbagai atraksi dan berharap kemeriahan ini bisa berdampak positif buat masyarakat sekitar,” katanya.