Liputan6.com, Jakarta - Desmond Napoles atau lebih dikenal dengan nama panggung "Desmond is Amazing" mulai tertarik dengan padu-padan busana perempuan ketika melihat sang ibu, Wendy Napoles, menonton acara bertajuk "RuPaul's Drag Race"
"Sepertinya ia (Desmond) berpikir mereka adalah putri atau semacamnya. Setelah itu, ia mulai mengambil beberapa barang di rumah, seperti baju saya, memakainya, dan berjalan seolah rumah adalah runway," kata Wendy seperti dilansir dari Buzzfeed, Sabtu (11/5/2019).
Awalnya, Wendy mengaku bingung merespons ketertarikan sang putra. Setelah pergi ke terapis, ia memutuskan untuk membiarkan Desmond menemukan sendiri kesukaannya. Sekarang, bertahun setelahnya, sang putra ambil bagian dalam sederet event, kebanyakan di New York, dan berkomunikasi dengan penggemar di media sosial di bawah pengawasan Wendy.
Advertisement
Baca Juga
"Kami harus melepaskan pikiran 'Apakah yang akan orang lain pikirkan', karena itu (pakai busana perempuan untuk menghibur) membuatnya senang," tutur Wendy.
Tapi, kekahawatiran Wendy di awal bukan isapan jempol semata. Bersama Desmond yang terus bersinar, datang komentar-komentar, bahkan perlakukan kurang menyenangkan, di mana sebagian besar pelakunya tak pernah langsung bertemu dengan keluarga Napoles.
Penampilan Desmond dikatakan sebagai bentuk kekerasan pada anak, pedofilia, dan eksploitasi. Wendy menyebut telepon mulai bedatangan ke lembaga pemerintah Amerika Serikat berisi keberatan akan rupa Desmond dalam balutan busana perempuan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Lebih dari 200 Kasus Terbuka
Masalah ini, diceritakan Wendy, jadi melibatkan banyak pihak. Ia menyebukan setidaknya terdapat 200 kasus terbuka tentang Desmond. Keadaan ini membuat keluarga sering mendapat kunjungan dari pihak berwajib dan Desmond kerap meninggalkan sekolah untuk melakukan wawancara dengan petugas.
Terlepas dari semua kritik, Wendy mengatakan bahwa pertunjukan Desmond semuanya bersahabat untuk anak-anak seusianya. Diperuntukkan bagi semua umur, petunjukan ini tak pernah mengusung tema dewasa.
Di usia 11 tahun, Desmond, diakui Wendy, sudah punya uang sendiri, tapi itu langsung masuk ke dana yang bisa diambil ketika sang putra berusia 18 tahun. "Saya mengaturnya lebih seperti teater atau kelas drama. Seberapa biasa itu?" katanya.
Perlakukan mencemaskan lainnya diterima Desmond di dunia maya, mulai dari ancaman pembunuhan, sampai pengungkapan informasi keluarga yang tak seharusnya. Wendy menatakan bahkan pernah melihat orang taruhan kapan Desmond akan bunuh diri.
Wendy bercerita terdapat banyak juga pesan yang menyampaikan bahwa Desmond membantu mereka lebih percaya diri dan lepas dari perasaan ingin bunuh diri. "Ia sangat suka berpenampilan seperti perempuan guna menghibur. Itu benar-benar yang ia suka," tandas Wendy.
Advertisement