Liputan6.com, Jakarta - Bau durian yang menyengat kembali terjadi dan menjadi bahan pemberitaan di berbagai negara. Kali ini peristiwa tersebut terjadi di Australia.
Dilansir dari theguardian.com, Rabu, 15 Mei 2019, tim pemadam kebakaran dan penyelamat di wilayah kota Australia menanggapi seruan, "aroma gas yang kuat" di dalam perpustakaan Canberra of University.
Advertisement
Baca Juga
Petugas perpustakaan dievakuasi dan layanan darurat wilayah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa kru bahan berbahaya sedang menyisir bangunan dan melakukan "pemantauan atmosfer".
Dalam satu jam, sumber bau busuk pun ditemukan. Petugas pemadam kebakaran telah menyelesaikan pencarian dalam bangunan dan menemukan sumber bau.
Perpustakaan sekarang sedang dihuni kembali dan bangunan telah diserahkan kembali kepada staf Canberra of University. Staf perpustakaan mengungkapkan sumber bau tersebut berasal dari durian.
Saksikan video pilihan di bawah Ini:
Dua Kali Dalam Setahun
Peristiwa tersebut merupakan kali kedua dalam setahun bahwa durian menyebabkan evakuasi massal di perpustakaan universitas di Australia. April lalu, sekitar 600 staf dan mahasiswa di kampus RMIT di CBD Melbourne harus diungsikan.
Karena itu hampir 40 petugas pemadam kabakaran, termasuk kru spesialis, mencari kebocoran gas yang dikhawatirkan terjadi di gedung tersebut.
Dilihat oleh reaksi siswa di Canberra saat sumber bau terungkap, staf universitas perlu membiasakan diri dengan bau tersebut.
"Saya sangat senang seseorang meninggalkan (durian) di tempat sampah! hahahah tapi yummm I LOVE DURIANSSS," tulis seseorang dalam Facebok tentang kecintaannya pada durian.
Durian pernah disebut sebagai raja buah oleh naturalis Inggris abad ke-19 Alfred Russel Wallace. Durian Malaysia dipuji karena rasanya yang manis sekaligus gurih dan menikmati popularitas yang populer di Asia Timur dan Tenggara. Bau menyengat sering mendapat cercaan. Durian sering dilarang dibawa dari hotel dan angkutan umum di seluruh Asia.
Advertisement