Liputan6.com, Jakarta Untuk memperingati Hari Kartini tahun ini, Wavemaker Indonesia menyelenggarakan program “Walk The Talk” untuk level senior ‘Women of Wavemaker’ (para wanita yag bekerja di Wavemaker), di Hotel The Hermimtage, Selasa, (30/4/2019), Jakarta.
Program Walk the Talk adalah sebuah gerakan besar untuk kesetaraan yang dilaksanakan secara global oleh GroupM dan WPP, yang secara positif telah mempengaruhi kehidupan ratusan wanita di grup ini.
Walk The Talk lebih dari sebuah program kepemimpinan, karena berhubungan dengan ‘whole self’ (keseluruhan diri) dan melihat bahwa, demi mencapai potensi terbesar kita, harus dilakukan dalam segala aspek kehidupan, dengan membawa energi dan pemenuhan potensi diri.
Advertisement
Dalam program tersebut terdapat 25 peserta dari ‘Women of Wavemaker’ yang mendapatkan kesempatan untuk terinspirasi oleh para pemimpin hebat di industri media dan marketing selama program Walk the Talk Indonesia.
Nantinya, mereka berbagi pengalaman pribadi dan professional mereka, mulai dari rintangan terbesar selama karir mereka dan bagaiana mengatasinya melalui pemilihan keputusan yang merubah jalur karir mereka.
Program ini dihadiri oleh Head of Sales & Marketing, MNCGroup), Kanti Mirdianti, Managing Director, PT So Good Food, Sabrina Kharisanti, Head of Sales & Marketing, Emtek Group, Mutia Nandika dan Operation Director of PT Tempo Promosi, Seruni Andres.
Dalam program tersebut, Kanti selalu berkarir di industry televisi, dan telah merasakan bekerja di berbagai divisi pada stasiun televise. Karirnya di mulai dari sales, programming dan kini mengepalai tim sales & marketing team MNC group. Dia mencintai industri televisi dan mengembangkan karirnya bersamanya.
Dia berpindah dari satu divisi ke divisi lainnya, mengikuti nalurinya untuk mengatasi lebih banyak tantangan dalam karirnya. Secara keseluruhan, pesan paling penting darinya adalah bahwa semua harus selalu belajar dan menantang diri sendiri, selain menyeimbangkan kehidupan professional dan pribadi. Keluarga harus selalu menjadi prioritas, bahkan jika kita sedang mengejar pengembangan karir.
Sabrina, setelah lulus dari bidang finance di universitas, dia selalu ingin bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang FMCG dan membangun sebuah brand. Dia mendapatkan kesempatan untuk bekerja di Frisian Flag sebagai Brand Manager.
Namun, setelah bekerja untuk perusahaan multi-nasional ini, dia mencari tantangan lainnya. Dia lalu mengambil resiko dengan berpindah ke sebuah perusahaan lokal untuk menciptakan brand yang mendunia. Dia meninggalkan warisannya di Mayora & Kapal Api dalam membangun langkah-langkah perusahaan untuk mendunia.
Mulai dari Mayora, Kapal Api, dan saat ini di Japfa, dia selalu tertantang untuk membangung bisnis dan meninggalkan warisan untuk memastikan perusahaan tersebut akan tetap berjalan dengan baik, bahkan tanpa dirinya. Dia percaya bahwa kita harus selalu punya mimpi besar “Dream Big”; Menciptakan milestones untuk bisa pada akhirnya mencapai tujuan pada mimpi yang dicita-citakan. Selangkah demi selangkah “One step at a time”. Tidak pernah takut, dan selalu berusaha untuk mencapai apa yang kita inginkan dalam hidup.
Mutia saat ini adalah Sales & Marketing Director di grup EMTEK dan mengepalai tim sales & marketing untuk semua media di bawah grup EMTEK. Dia memulai karirnya sebagai reporter berita di RCTI.
Setelah melewati 3 tahun pengalaman penugasan liputan/reportase politik, kriminal, ekonomi yg intensif keluar kota, termasuk pengalaman sebulan penuh menjadi team reportasi batch pertama media saat Tsunami di Aceh, Ibu Mutia memutuskan untuk mencari pekerjaan di bidang lain, karena saat itu baru berkeluarga dan mencanangkan program anak.. Kemudian dia mencoba bidang sales & marketing, dan ternyata dia mencintainya.
Mimpinya adalah untuk bekerja dalam sebuah perusaan global dan bekerja sebagai seorang ekspatriat. Oleh karena itu, dia mengambil kesempatan untuk bekerja dengan Microsoft & Google, sebelum dia pindah ke EMTEK. Dengan pengalamannya membangun Google Indonesia dari hanya 7 orang menjadi 30 orang, dia mengambil tantangan yang diberikan EMTEK padanya untuk membangun grup media yang relevan dengan kondisi terkini.
Seruni, memulai karirnya sebagai penyiar radio di Semarang saat masih di bangku kuliah. Saat dia lulus, dia mengambil kesempatan untuk bekerja di Matari (perusahaan periklanan terbesar di Indonesia saat itu) di Jakarta.
Dia ingin lebih dari itu, dari seorang Radio Buyer, dia meminta untuk belajar mengenai TV buying dan saat dia merasa sudah menguasainya, dia menantang dirinya sendiri untuk bekerja di agensi multi-nasional. Dia mendapatkan kesempatan untuk belajar di Mindshare dan mempelajari lebih banyak hal dari para ahlinya di industri itu.
Dia mendapatkan penawaran dari Tempo Promosi untuk menjadi seorang media manager yang diambil untuk mempelajari lebih banyak hal dari sisi lainnya industri ini. Dia berusahan keras untuk beradaptasi dengan proses dan sistem di Tempo dan dia mencoba untuk membuatnya lebih baik lagi.
Kemudian dia mendapatkan kesempatan besar untuk menjadi Investment Director di Mindshare untuk menangani sepertiga dari budget media di industry ini. Dia berfikir hanya ada 2 kemungkinan dalam kesempatan ini, yaitu gagal atau berhasil; dan dia langsung mengambilnya.
Dia mempersiapkan dirinya untuk gagal, namun dia melakukan yang terbaik untuk sukses. Dengan dukungan dari keluarga dan kawan-kawan, dia berhasil melakukannya. Kemudian dia kembali mendapatkan kesempatan di grup Tempo, dimana dia mempimpin divisi Tempo Promosi hingga saat ini.
Semua panelis memberikan kami banyak pembelajaran bahwa hal yang paling penting untuk kita bisa sukses adalah untuk terus belajar, terus menantang diri kita sendiri dan punya mimpi besar. Karena senyaman apapun dirimu di pekerjaanmu sekarang, akan selalu ada tantangan diluar sana untuk dihadapi. Tantangan ini akan membantu kita untuk menjadi lebih kuat dan lebih berani dalam segala aspek kehidupan kita. Percaya dirilah, percayalah pada dirimu sendiri dan jika kau percaya pada dirimu sendiri, hal ini akan menjadi kekuatan terbesar yang akan dimiliki dalam hidup.
(Adv)