Sukses

Celoteh Revalina S Temat Merancang Hijab Bertabur Swarovski

Meski karyanya relatif mahal, Revalina S Temat ternyata tak mengutamakan harga tinggi saat membeli hijab untuk dikenakan sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Lama tak muncul di layar kaca, Revalina S Temat ternyata sedang sibuk mempersiapkan peluncuran bisnis hijabnya. Ia mengaku tertarik terjun di bisnis tersebut setelah lama mencari jenis bisnis yang hendak ditekuni.

"Cita-citaku pengin punya bisnis dari dulu, tapi bingung bisnis apa. Lalu, setelah pakai hijab, kayaknya ini yang pas," celoteh Reva, panggilan akrabnya, dalam acara Ifthar Gathering The Harvest, Kamis, 23 Mei 2019.

Karena tak mau dibilang sekadar ikut tren, Reva mengaku tak mau terburu-buru membuka bisnis hijab. Semua harus diperhitungkan dengan matang, termasuk soal pemilihan bahan, warna, serta brand.

"Penginnya launching bulan puasa ini, tapi kita lagi matangkan dulu konsepnya. Jadi, kalau orang lihat, ini Reva banget," tutur ibu dua anak tersebut.

Revalina mengaku dibantu sang suami, Rendy Aditya Gunawan, untuk mengerjakan bisnis hijab tersebut. Sebelum berjalan, ia terbuka untuk kerja sama dengan pihak ketiga. Yang terbaru adalah proyeknya mendesain hijab dan sajadah untuk paket hampers eksklusif The Harvest.

Keistimewaan hijab yang dirancang Revalina adalah pada penggunaan swarovski. Menurut pemeran sinetron Bawang Merah dan Bawang Putih itu, kristal dapat membuat tampilan hijab jadi lebih elegan dan beda dari biasanya.

Ia menambahkan, kristal pada hijab diatur sedemikian rupa agar pantas dikenakan. Tak hanya untuk lebaran, tetapi juga pada hari-hari biasa, apalagi jenis bahannya tak licin. "Aku pengin berikan sesuatu yang eksklusif," kata Reva.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pilih Nyaman daripada Mahal

Hijab swarovski rancangan Revalina itu tersedia dalam dua ribu buah. Selain hijab, paket eksklusif yang dibanderol Rp 1,2 juta tersebut juga berisi ragam kue khas Lebaran.

Meski merancang sesuatu yang mahal, Reva mengaku lebih memprioritaskan kenyamanan dibandingkan harga tinggi saat memilih hijab. Ia biasanya memilih hijab berbahan voal, Max Mara, atau polycotton karena alasan itu.

"Percuma mahal, tapi susah dipakai. Aku nggak bisa yang pakai jarum pentul banyak. Jadi, hijab itu yang penting nggak licin, nempel aja gitu," tuturnya.

Gaya hijab Reva juga tak aneh-aneh. Ia setia dengan jilbab segiempat untuk aktivitas di luar ruang. Tinggal dilipat jadi segitiga dan dipakaikan bros atau pentul, gaya klasik itu bisa dipakainya untuk acara santai maupun formal.

"Kalau mau formal, jilbabnya dijepitkan ke samping sini (menunjuk pipi). Jadi cantik," ucapnya.