Liputan6.com, Jakarta - Perempuan yang belum menikah dan tak memiliki anak adalah subkelompok orang yang paling bahagia dalam populasi, menurut seorang pakar kebahagiaan.
Mereka juga lebih mungkin hidup lebih lama daripada rekan-rekan mereka yang sudah menikah dan membesarkan anak, kata Paul Dolan, profesor ilmu perilaku dari London School of Economics.
Dilansir dari metro.co.uk, Selasa (28/5/2019), ia mengatakan saat Festival Hay pada Sabtu lalu bahwa bukti menunjukkan penanda tradisional yang digunakan untuk mengukur kesuksesan tak berkorelasi dengan kebahagiaan, khususnya pernikahan dan membesarkan anak-anak.
Advertisement
Baca Juga
"Kami memang memiliki beberapa data longitudinal yang baik mengikuti orang yang sama dari waktu ke waktu, tetapi saya akan melakukan kerusakan besar terhadap ilmu itu dan hanya mengatakan: jika Anda seorang pria, Anda mungkin harus menikah; jika Anda seorang wanita, jangan repot-repot (untuk menikah)," Dolan menerangkan.
Menurut Profesor Dolan, pria diuntungkan dari pernikahan karena mereka tenang. "Anda (lelaki) mengambil risiko lebih sedikit, Anda (lelaki) menghasilkan lebih banyak uang di tempat kerja, dan Anda (lelaki) hidup sedikit lebih lama," kata dia.
"Subkelompok populasi yang paling sehat dan paling bahagia adalah wanita yang tidak pernah menikah atau memiliki anak," tegasnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Membandingkan Tingkat Kesenangan
Buku terbaru Dolan, Happy Ever After, mengutip bukti dari American Time Use Survey (ATUS), yang membandingkan tingkat kesenangan dan kesengsaraan pada orang yang belum menikah, menikah, bercerai, berpisah, dan menjanda.
Survei menemukan bahwa tingkat kebahagiaan yang dilaporkan oleh mereka yang menikah lebih tinggi daripada yang belum menikah, tetapi hanya ketika pasangan mereka berada di ruangan itu.
Sementara itu, orang yang belum menikah melaporkan tingkat kesengsaraan yang lebih rendah, daripada orang yang sudah menikah yang ditanya ketika pasangan mereka tak ada.
Advertisement