Liputan6.com, Jakarta Program Pesona Khazanah Ramadan (PKR) 2019 semakin hari semakin seru. Event masih menyimpan berbagai acara yang keren. Salah satunya, Bedah Buku. Program ini akan berlangsung Kamis 30 Mei 2019 di hall Islamic Center Mataram, Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Bedah buku sangat menarik untuk diikuti. Program ini akan menghadirkan 2 pembicara kenamaan dengan buku-buku keren yang siap dibedah. Yang pertama ada Je Abdullah yang akan membedah buku Lima Yuhyikum. Dan yang kedua ada Dr. Jamaluddin dengan buku Sejarah Islam Lombok Abad XVI- XX," ujar Kadispar NTB Lalu M Faozal, Selasa (28/5).
Menurut Faozal acara yang akan dimulai pada pukul 16.00 Wita ini diharapkan akan menghadirkan para penggemar buku dari berbagai kalangan. Terlebih para penggemar buku yang mendalami peradaban dan sejarah Islam. Diskusi ini akan menarik karena tema yang disajikan akan memberikan pengetahuan terkait sejarah Islam di Lombok.
Advertisement
Lebih menarik lagi program ini akan dilanjutkan dengan buka puasa bersama. Para penggemar buku pun dijamin makin happy. Pasalnya diarena PKR juga masih berlangsung pameran dan bazar buku-buku Islami.
"meskipun PKR 2019 ini telah berada pada hari-hari akhir namun antusiasme dalam berkegiatan tetap tinggi. Terlebih kemarin telah sukses menggelar tabliq akbar" turur Faozal.
Ketua Pelaksana Calendar of Event (CoE) 2019 Kemenpar Esthy Reko Astuti ikut angkat suara. Menurutnya Lombok sebagai destinasi wisata prioritas semakin memantapkan diri sebagai destinasi wisata halal dunia. Apalagi positioningnya semakin diperkuat melalui berbagai even yang dilaksanakan khususnya pada Ramadhan ini. Dimana PKR kali ini merupakan tahun ke 3 semenjak ditetapkan sebagai even rutin NTB.
"Dan pastinya PKR 2019 masih terus berlanjut hingga kegiatan pungkasan Malam Takbir Idul Fitri pada 4 juni 2019. Acara ini akan menjadi puncak sekaligus penutupan PKR 2019 ucap Esthy.
Bagi Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani, berwisata ke Lombok memang selalu menarik, terlebih di bulan Ramadhan. Nuansa bulan penuh berkah begitu terasa di Pulau Seribu Masjid.
"Pokoknya sangat berbeda nuasa Ramadhan di Lombok. Selain even Pesona Khazanah Ramadan yang berkesan, kita bisa menikmati berbagai destinasi maupun sajian kuliner lezat di Pulau Seribu Masjid ini," ucap Ricky.
Tak dapat dipungkiri jika pertumbuhan pariwisata Lombok tumbuh signifikan sejak Lombok menerapkan wisata halal sebagai basis wisatanya. Jumlah kunjungan wisata mancanegara ke sana tumbuh hampir 40 persen. Angkanya dari 1 juta wisatawan asing pada 2015 menjadi 1,4 juta orang di 2017. Dari jumlah itu, kunjungan wisatawan muslim tumbuh sampai 100 persen.
"Potensi yang ada di Lombok luar biasa. Hal ini pun didukung dengan budayanya yang Islami. Kemenpar optimistis konsep wisata hala dapat diadopsikan di berbagai daerah yang sesuai di Indonesia. Dan tentinya ini akan berpengaruh positif bagi kenaikan kunjungan wisatawan," ujar Menpar Arief.
Hingga saat ini, Kemenpar telah menetapkan 10 destinasi sebagai destinasi wisata halal di Indonesia. Di mana Lombok berperan sebagai role modelnya. Dengan penetapan ini daya saing wisata halal Indonesia terus naik. Bahkan Indonesia kini menjadi kampium di Global Muslim Travel Index (GMTI) 2019, mengungguli 130 destinasi dari seluruh dunia.
"Keberadaan Lombok telah menginspirasi berbagai daerah untuk berbenah meningkatkan pariwisata halalnya. Hal ini membuat Indonesia menjadi destinasi wisata halal yang luar biasa. Fasilitas pendukungnya optimal. Semua ramah dengan muslim traveler. Begitu juga atraksi yang ditawarkan sangat lengkap dan menginspirasi. Ya seperti PKR 2019 di Lombok ini," ujar Menteri yang merupakan lulusan Telematika di Surrey University, Inggris ini.
Â
(*)