Sukses

Pakai Busana Pemakaman, Cara Debt Collector Tagih Utang Ini Jadi Sorotan

Bukan dengan marah-marah atau membentak, debt collector ini punya cara dan busana unik ketika menagih utang.

Liputan6.com, Jakarta - Berbicara tentang debt collector, bayangan Anda mungkin hampir selalu tentang sosok menyeramkan yang melakukan pendekatan tertentu agar utang terbayar. Tapi, ada satu pemandangan tak biasa yang diperlihatkan seorang debt collector asal Singapura.

Di sebuah video yang beredar di media sosial, terlihat lelaki tersebut meminta pelunasan utang dengan cara berbeda. Melansir dari Sin Chew Daily, Jumat (7/6/2019), lelaki tersebut kedapatan memakai busana pemakaman orang Tionghoa.

Mengenakan pakaian tak bisa itu, ia terlihat berlutut di depan kantor sang peminjam uang sembari memohon orang tersebut membayar utang. Tak heran jika video ini langsung jadi topik hangat perbincangan warga dunia maya.

Permintaan pelunasan ini bahkan dihiasi adegan di mana sang debt collector menyanyikan lagu pemakanan orang-orang Tionghoa. "Tolong, tolong, saya mohon pada Anda. Tolong bayar," tuturnya di antara elegi yang terlantun. "Sini, sini, jangan terlibat bisnis dengan perusahaan ini," ia menambahkan.

Si debt collector juga secara sarkastik meminta pekerja toko tidak mengambil foto dirinya. Kendati aksi ini sudah menarik perhatian warga sekitar, orang yang ditagih utangnya tak juga muncul menemui lelaki 59 tahun tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Cerita di Balik Penagihan Utang

Dalam sebuah wawancara dengan Zaobao yang dilansir dari Says, sang debt collector mengatakan, seorang klien meminta jasanya sekitar dua minggu lalu.

Ia mengklaim bahwa perusahaan tersebut berutang 170 ribu dolar Singapura atau setara Rp 1,8 miliar pada kliennya sejak dua atau tiga tahun lalu. Tidak ada upaya pembayaran membuat kliennya menyewa jasa debt collector.

Ia mengatakan, ide untuk datang memakai busana pemakaman datang ketika ia sudah kehabisan cara agar perusahaan tersebut membayar utang. Disebutkan bahwa perusahaan tersebut bahkan menyangkal telah berutang dan tengah mempertimbangkan mengambil langkah legal untuk mengatasi masalah ini.Â