Sukses

Jalan Tol Trans Jawa Dorong Pertumbuhan Wisata One Day Tour

Keberadaan Jalan Tol Trans Jawa diyakini ASITA dapat mendorong pertumbuhan wisata baru melalui One Day Tour.

Liputan6.com, Solo Keberadaan Jalan Tol Trans Jawa diyakini dapat mendorong pertumbuhan wisata baru. Khususnya yang berkonsep "one day tour" atau tur satu hari. Bahkan, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) menyatakan, paket wisata satu hari ini banyak dipesan oleh wisatawan baik lokal maupun asing.

"Dengan adanya tol tentu perjalanan menjadi lebih mudah dan cepat," kata Ketua Dewan ASITA, Surakarta Pri Siswanto, Rabu (5/6).

Menurut dia, dengan adanya tol, wisatawan dapat lebih mudah mengakses objek wisata yang ada di Soloraya. Selain itu, ada pula yang menginginkan perjalanan wisata hingga ke Klaten.

"Jadi bukan hanya di Solo tetapi juga kabupaten-kabupaten lain di sekitar Solo. Kebanyakan permintaan wisata ke Solo dan Karanganyar," katanya.

Beberapa objek wisata yang banyak diminati wisatawan di antaranya bangunan bersejarah De Tjolomadoe di Karanganyar dan Umbul Ponggok di Klaten.

"Di sini kami menyediakan mobil dan sopirnya. Selain itu juga memberikan opsi-opsi destinasi wisata yang dapat dikunjungi wisatawan dalam sehari," ungkapnya.

Meski demikian, pihaknya tetap mengembangkan paket-paket wisata inovatif yang memungkinkan wisatawan tinggal lebih lama di Kota Solo. Terkait hal itu, dikatakannya, ASITA akan bersinergi dengan sektor perhotelan.

"Ini untuk lebih mengembangkan dampak positif jalan tol terhadap sektor pariwisata. Jadi harus bersinergi dengan banyak pihak," pungkasnya.

Hal senada disampaikan Ketua Bidang Humas dan Promosi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Surakarta, Sistho A Sreshtho. Menurutnya, Jawa Tengah mulai dilirik wisatawan terutama yang memanfaatkan akses jalan tol Trans-Jawa.

"Tol memberikan alternatif berlibur bagi wisatawan, terutama dari arah Jawa Timur. Terkait hal itu perhotelan berupaya menangkap pasar tersebut melalui sinergi dengan agen wisata. Salah satu tujuannya untuk meningkatkan okupansi hotel," kata Sistho.

Hal ini sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta proyek infrastruktur disambungkan dengan kawasan wisata di setiap daerah. Hal itu agar sektor pariwisata bisa semakin mendorong kesejahteraan masyarakat secara lebih merata.

"Segera provinsi, kabupaten, kota menyambungkan titik-titik di tempat masing-masing. Tanpa itu, tidak ada daerah bisa menikmati pertumbuhan ekonomi. Sambungkan dengan kawasan industri, wisata, dengan sentra industri kecil, dengan pusat produksi baik pertanian atau perkebunan," kata Presiden beberapa waktu lalu.

Presiden mengharapkan agar sentra-sentra sumber ekonomi yang ada di daerah dapat tersambung dengan adanya sejumlah infrastruktur yang dibangun pemerintah pusat. Dengan tersambungnya sentra industri dan pariwisata, maka denyut perekonomian daerah akan semakin kencang.

"Tanpa itu tidak akan daerah bisa menikmati yang namanya pertumbuhan ekonomi," kata Kepala Negara.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan prinsip dasar pariwisata memerlukan dukungan sektor lain untuk berkembang, maka dukungan infrastruktur seperti yang diinstruksikan Presiden memang sudah keharusan.

"Kemenpar siap mendukung upaya pengembangan destinasi wisata di daerah sesuai yang diinstruksikan Presiden Jokowi," kata Menpar Arief Yahya.