Liputan6.com, Kediri Selama libur Lebaran, jumlah kunjungan wisatawan di lokasi objek wisata Gunung Kelud, Kediri, Jawa Timur, meningkat drastis. Bahkan, mencapai 5 ribu orang per hari. Setiap tahunnya lokasi ini terbukti mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Dari sekian banyak destinasi, Gunung Kelud yang berlokasi di wilayah Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, menjadi salah satu terfavorit. Apalagi, Gunung Kelud tidak hanya menawarkan keindahan panorama alam pegunungan.
Baca Juga
"Di Kelud juga ada beragam lokasi lainnya yang menjadi daya tarik pengunjung. Di antaranya lapangan balap motor, track khusus jalan kaki, yang di sekitarnya banyak ditumbuhi tanaman herbal serta argowisata," ujar Bupati Kediri, Hariyanti Sutrisno, Sabtu (8/6).
Advertisement
Hariyanti menjelaskan, meski libur lebaran, tiket harga masuk di destinasi wisata Gunung Kelud tidak ada perubahan. Yaitu sebesar Rp 10 ribu khusus hari libur.
"Masih tetap sama untuk hari Minggu Rp 10 ribu, murah sekali. Setiap harinya datang 5000 pengunjung. Diprediksi Lebaran jumlah pengunjung mencapai 60.000 orang. Dari tahun ke tahun wisatawan yang datang selalu mengalami peningkatan," kata Hariyanti.
Pasca meletus beberapa tahun silam, panorama alam Gunung Kelud kian mempesona. Hariyanti menambahkan, selain Gunung Kelud tempat destinasi wisata lainnya yang banyak didatangi antara lain Air terjun Beski di Kecamatan Mojo serta Sumber Podang di Kecamatan Semen.
Berdasarkan data yang ada di Kabupaten Kediri, jumlah pengunjung selama libur lebaran di Gunung Kelud periode 5-8 Juni mencapai 13.326 orang. Sedangkan di Ubalan 2.742 orang, Besuki 2.899 orang, Corah 655 orang, Surowono 335 orang, Sumberpodang 1.043 orang.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri, Adi Suwignyo menambahkan, di samping destinasi wisata unggulan, Pemerintah setempat juga memiliki puluhan destinasi wisata desa yang tidak kalah menarik. Destinasi wisata yang sudah dinyatakan mandiri dan banyak dikunjungi wisatawan kini tercatat berjumlah 9 tempat.
"Desa wisata yang mandiri ada sembilan, dan yang mau akan menjadi keinginan kita ada 28 desa wisata. Selain desa wisata, ada juga tempat wisata yang dikelola oleh swasta," sebut Adi.
Adi mengatakan, Pemkab juga mengembangkan wisata pendukung di sekitar Gunung Kelud. Harapannya pengunjung lebih senang dan bisa berkunjung ke berbagai wisata alternatif itu.
"Kami punya destinasi wisata banyak, selain kawah Gunung Kelud juga ada untuk adventure, untuk track atau jalan kaki, agrowisata, banyak," ungkap Adi.
Salah satu fasilitas Gunung Kelud yang menjadi favorit adalah Adventure Kelud. Yaitu berwisata gunakan jeep terbuka. Treknya mengelilingi perbukitan hutan dan perkebunan tepu. 1 jeep dihargai 375.000 untuk 4 orang.
Gunung Kelud masih menjadi objek wisata andalan di kabupaten itu. Gunung berapi itu aktif dan telah erupsi pada 2014. Namun, pesona alamnya tetap memikat wisatawan. Mereka ingin melihat secara langsung puncak gunung itu setelah erupsi.
Wisatawan baik lokal maupun mancanegara juga banyak yang berkunjung ke Gunung Kelud. Bahkan, untuk semakin meramaikan wisata ini, berbagai atraksi baik tingkat lokal maupun nasional juga digelar di area ini.
Di tempat ini, tambah Adi, pengunjung yang suka dengan alam bisa bermain dengan motor trail. Banyak titik-titik menarik yang bagus untuk dikunjungi.
"Pengunjung diajak berkeliling, melewati hutan serta ladang nanas yang lokasinya di perbukitan," ujarnya.
Di kesempatan ini, Pemkab Kediri juga melibatkan para tukang ojek wisata untuk mengangkut wisatawan. Sebanyak 200 tukang ojek silih berganti mengantar penumpang ke tempat wisata. Mereka juga ikut serta dalam promosi wisata Gunung Kelud.
Misalnya saat dapat penumpang, selama dalam perjalanan bisa menceritakan tentang sejarah Gunung Kelud, bisa menunjukkan spot-spot foto mana yang pas untuk diabadikan. Itulah salah satu cara agar pengunjung betah dan tertarik untuk datang berwisata.
"Tukang ojek merupakan salah satu ujung tombak memperlancar pengunjung sampai ke titik kawah. Perlu kita ketahui bersama saat ini jalan menuju kawah belum sempurna, sangat sulit dilalui bagi wisatawan yang baru berkunjung, karena belum tahu medannya," ungkapnya.
Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Adella Raung mengungkapkan, durasi panjang libur lebaran harus memberikan dampak positif pariwisata Kabupaten Kediri.
“Experience terbaik telah diberikan Kediri. Dalam waktu panjang, beragam keramaian dan kemeriahan digelar secara masif. Konten-konten yang ditawarkan menarik. Libur Lebaran tahun ini telah menaikan daya tawar pariwisata Kediri. Setelah ini, kami yakin pergerakan wisatawan akan terus positif,” terang Adella.
Sementara, Kepala Bidang Pemasaran Area I Jawa Kemenpar Wawan Gunawan juga menerangkan bahwa libur Lebaran memberi impact positif bagi perekonomian Kediri.
“Libur panjang ini memberi keuntungan besar. Perekonomian Kediri pasti lebih kompetitif. Ada banyak transaksi yang dinikmati langsung oleh masyarakatnya. Jumlahnya optimal sekali. Apalagi pergerakan wisatawan dari luar Kediri sangat bagus,” kata Wawan.
Berbagai capaian positif dari Kediri pun diapresiasi Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menpar menegaskan Kediri adalah destinasi wisata terbaik dengan beragam potensinya.
“Silahkan berkunjung lagi Kediri. Selain atraksinya, aksesibilitas dan amenitas di Kediri luar biasa,” ujar Menpar Arief Yahya.