Sukses

Bukan Amsterdam, Kota di Belanda Ini Ternyata Paling Ramah Pesepeda di Dunia

Kota di Belanda itu memiliki jalur pesepeda paling panjang di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Selama ini, orang menganggap Amsterdam sebagai kota yang paling ramah pesepeda di dunia. Namun berdasarkan hasil survei terbaru yang digelar sebuah perusahaan teknologi asuransi, Coya, di 90 negara, posisi tersebut justru ditempati kota tetangganya, yakni Utrecht.

Dilansir dari laman weforum.org, Selasa (11/6/2019), ada banyak alasan mengapa Utrecth layak dinobatkan sebagai no 1 kota paling ramah bagi pesepeda.

Yang pertama adalah lebih dari setengah penduduk kota itu bersepeda sehari-hari. Dampaknya, tingkat kecelakaan di jalan raya rendah dan tingkat pencurian sepeda relatif rendah.

Otoritas telah mengubah kota tersebut menjadi surga bagi pesepeda, dengan berinvestasi pada infrastruktur yang mendorong penduduknya untuk bersepeda. Jalur pesepeda diatur cermat dengan menghubungkan jalur terbuka dan tertutup yang menghubungkan seluruh area kota.

Belum lagi ada jembatan khusus, putaran, hingga subway untuk pesepeda. Hasilnya, Utrecht memiliki jalur pesepeda terpanjang di dunia. Begitu pula dengan tempat parkirnya. Otoritas setempat menargetkan bisa mengakomodasi 33 ribu sepeda sebelum 2020.

Menyusul Utrecth, adalah Kota Munster di Jerman. Berikutnya, kota paling ramah pesepeda di dunia adalah Antwerp-Belgia, Copenhagen-Denmark, dan Amsterdam-Belanda. Satu-satunya negara di Asia yang menduduki sepuluh besar hanyalah Hangzhou, Tiongkok.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Didominasi oleh Eropa

Andrew Shaw, pendiri Coya, berpendapat, dengan posisi tiga besar ditempati negara Eropa Utara, hal itu merefleksikan bahwa bersepeda telah menjadi gaya hidup penduduk negara-negara itu. Ia juga meyakini investasi untuk infrastruktur pesepeda jelas berdampak positif bagi negara tersebut.

"Itu ...membuktikan bahwa investasi pemerintah dalam keamanan dan infrastruktur benar-benar terbayar," kata Shaw, dilansir laman cyclingweekly.com, Selasa (11/6/2019).

Sementara itu, Jakarta sebagai kota yang mewakili Indonesia hanya menempati posisi 85 dari 90 negara. Penilaian survei dilakukan berdasarkan tingkat penggunaan sepeda, cuaca, tingkat kecelakaan, tingkat pencurian, hingga tingkat keamanan.