Liputan6.com, Jakarta - Kentang tentu bukanlah bahan makanan yang asing di telinga. Biasa dikreasikan ke banyak sajian, bagaimana jika bahan ini malah jadi tempat bermalam? Ya, salah satu tempat bermalam yang disewakan di Airbnb membuat Anda bisa merasakan bermalam di dalam kentang raksasa.
Berawal dari keikutsertaan sang empunya, Kristie Wolfe, berpromosi untuk Idaho Potato Commission, ide membuat Hotel Kentang muncul. "Saya tadinya adalah juru bicara yang bepergian dengan kentang enam ton di truk selama dua musim pada 2013 dan 2014," katanya seperti dilansir dari Bored Panda, Senin (17/6/2019).
Kentang yang diajak tur itu dikatakan akan ditaruh sebagai panjangan, tapi Kristie memiliki ide lebih keren dengan 'menyulapnya' jadi hotel. Sementara bagian luar tak diubah sama sekali, interior hotel ini dikerjakan seluruhnya oleh Kristie.
Advertisement
Baca Juga
"Saya membangunnya (bagian dalam Hotel Kentang) dibantu ibu dan saudara perempuan saya. Butuh 30 hari bagi kami untuk menciptakan suasana nyaman di dalam penginapan ini," Kristie menjabarkan.
Serba cokelat di bagian luar, tamu akan dibuat kaget dengan interior yang minimalis, modern, dan terkesan chic di hotel berlokasi di tengah lahan pertanian di jantung Boise, Idaho, Amerika Serikat, tersebut.Â
Walau terkesan sederhana, fasilitas di dalam hotel unik ini terbilang cukup nyaman dengan pendingin dan penghangat ruangan, perlengkapan toilet dari handuk, sampai sabun dan sampo, bahkan perapian di dalam ruangan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berapa Harganya?
Melansir dari Airbnb, Hotel Kentang ini dibanderol 200 dolar Amerika atau Rp 2,9 juta per malam. Properti unik ini merupakan penginapan ketiga yang disewakan Kristie untuk turis. Dua lainnya tak kalah unik dari Hotel Kentang.
Mereka adalah rumah pohon yang berlokasi di Hawaii dan Lubang Kelinci di Washington. "Saya sudah sangat ingin membangun Hotel Kentang sejak tujuh tahun lalu. Akomodasi satu ini saya yakin membutuhkan waktu lebih lama untuk populer," kata Kristie.
Hal itu disebabkan antusiasme tinggal di rumah pohon dan Lubang Kelinci yang sampai sekarang masih lebih tinggi. Ia menyarankan pada orang di luar saya yang hendak membangun penginapan unik untuk mengikuti hati mereka. "Ide itu tak pernah terlalu aneh," tuturnya.
Advertisement