Liputan6.com, Jakarta - Mengingat pernikahan adalah satu dari sedikit momen paling pribadi, calon pengantin tentu ingin segala sesuatunya di hari itu penuh makna. Salah satu caranya adalah memilih busana paling tepat untuk merepresentasikan maksud tersebut.
Bagi pengantin perempuan, salah satu keputusan yang paling sering diambil adalah memakai gaun pengantin sang ibu. Tak hanya dua generasi, busana ini juga dalam beberapa kasus sudah jadi semacam warisan keluarga berusia ratusan tahun.
Setidaknya itulah yang terjadi pada seorang pengantin perempuan bernama Abigail Kingston. Tercatat bahwa ia merupakan perempuan ke-11 di keluarga yang memakai gaun pengantin berusia tak kurang dari 120 tahun.
Advertisement
Baca Juga
1991, saat Leslie Kingston, ibu Abigail menikah, jadi kali terakhir gaun tersebut dikenakan. "Ibu dari pengantin terakhir bakal selalu jadi orang yang menjaga gaun tersebut," kata Leslie seperti dilansir dari lehighvalleylive.com, Senin (17/6/2019).
Ketika melihat gaun tersebut untuk kali pertama, Abigail langsung tahu sudah betapa tua busana ini. Bagian lengannya sudah tak sebegitu baik, ada beberapa lubang, dan warnanya sudah tak seputih dulu.
Awalnya, Abigail khawatir tak bisa meneruskan tradisi keluarga dengan memakai gaun pengantin tersebut. Tapi, keinginannya terwujud setelah gaun tersebut dipugar desainer Wilson Boroughbridal selama 200 jam.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bukan Warisan Biasa
Leslie menuturkan, gaun pengantin tersebut bukanlah warisan biasa, melainkan wujud rasa sayang keluarga. Ketika melihatnya untuk pertama kali saat dipakai sang tante, Leslie mengatakan gaun itu adalah busana paling indah yang pernah ia lihat.
Gaun ini, Leslie mengatakan, pertama kali dipakai Mary Lowry Warren ketika menikah pada 11 Desember 1895 di Buffalo, New York, Amerika Serikat. Tak ada anggota keluarga yang menyangka bahwa gaun tersebut bisa berusia sangat panjang.
Mengingat sejarah panjang yang diemban, pemugaran busana ini tak sama sekali mengganti bentuk aslinya. Material yang dipakai untuk menambal beberapa bagian diusahakan semirip mungkin dengan aslinya.
"Saya tidak percaya bisa memakai busana ini. Seperti memakai gaun Cinderella di hari pernikahan saya sendiri," tutur Abigail. "Kami sangat senang bisa mempertahankan tradisi yang sudah berusia ratusan tahun ini," sambung Leslie.
Advertisement