Sukses

Penerbangan Tertunda Akibat Cuaca Buruk, Pria Tiongkok Minta Petugas Berlutut

Ulah pria Tiongkok yang meminta petugas bandara berlutut itu menimbulkan kemarahan.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang lelaki di Tiongkok mengamuk di samping konter check in bandara saat penerbangannya tertunda akibat cuaca buruk. Tak cukup hanya meminta maaf, lelaki berkaus garis-garis hitam kuning itu meminta staf yang bertugas berlutut.

Dilansir laman The Independent, Rabu (19/6/2019), hasil penelusuran menunjukkan penerbangan itu tertunda bukan karena masalah teknis melainkan karena cuaca buruk. Ulah lelaki yang mengamuk sambil meminta petugas berlutut itu terekam dalam sebuah video yang diunggah ke laman YouTube pada 29 Mei 2019.

"Kamu semestinya berlutut untuk meminta maaf pada kami," teriak lelaki itu dalam video tersebut.

Perintah lelaki tersebut rupanya diamini sejumlah penumpang lain. Namun, petugas bandara membela diri dengan menyatakan, "Saya memang petugas. Saya menanggung tanggung jawab. Tapi, tidak ada alasan untuk Anda mempermalukan saya."

Penolakan tersebut tak diterima laki-laki itu. Ia berpendapat perintah berlutut bukanlah tindakan untuk mempermalukan.

"Berlutut menunjukkan ketulusan," ujarnya. "Kamu mewakili perusahaanmu untuk meminta maaf pada kami."

Dalam tensi yang semakin meningkat, penumpang lain berusaha menenangkan suasana dengan mempertanyakan apa guna petugas itu meminta maaf lantaran pesawat juga tak bisa dipaksa terbang. Pasalnya, kondisi cuaca saat itu tak memungkinkan penerbangan aman dilakukan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Apa Sanksinya?

Insiden tersebut dikonfirmasi terjadi di Bandara Internasional Xinzheng Zhengzhou pada 25 Mei 2019. Pihak bandara menyebutkan dua penerbangan dari Zhengzhou ke Shenzen ditunda karena cuaca buruk.

Penerbangan pertama dengan kode PN6311 ditunda sekitar sejam, sementara penerbangan kedua ditunda hampir 4,5 jam. Meski begitu, tidak diketahui penumpang yang mengamuk itu berasal dari pesawat yang mana. Pihak maskapai kini mengusut insiden tersebut.

Sejumlah warganet bereaksi atas video tersebut di akun Weibo. Mereka mendesak otoritas Tiongkok untuk melarang penumpang yang berulah itu menaiki pesawat sebelum ia berlutut meminta maaf.

Sementara itu, dilansir Daily Mail, Tiongkok menerapkan hukuman bagi penumpang yang sering melanggar untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya berlaku sesuai etika. Mereka yang tidak terpuji akan mendapatkan catatan kelakuan buruk dengan sanksi yang bisa berlaku hingga 10 tahun.

Otoritas setempat hingga kini telah mendata lebih dari 13 juta penumpang di pesawat dan kereta dalam daftar hitam, sejak 2014.