Â
Liputan6.com, Jakarta - Bercerai dan menjadi orangtua tunggal bisa jadi salah satu momok yang membuat orang enggan mencoba menjalin hubungan asmara baru. Padahal, kesempatan untuk mendapatkan cinta anyar terbuka dengan status yang disandang.
Anda bisa saja mengalihkan kesepian dengan menyibukkan diri membesarkan buah hati, tetapi mungkin tak sepenuhnya mengatasi kerinduan akan kehadiran pasangan. Di sisi lain, ada beban yang Anda rasa karena hubungan baru yang dijalin harus pula mempertimbangkan anak.
Advertisement
Baca Juga
Babak baru drama percintaan bisa jadi akan menghadang, tetapi semua itu bisa diminimalisir. Sebelum benar-benar membuka hati, Anda bisa menyimak sederet tips berikut ini yang dikutip dari Your Tango, Rabu (19/6/2019).
1. Teliti Potensi Calon Pasangan
Menentukan pasangan tak bisa sembarangan, apalagi bila Anda pernah gagal dalam hubungan sebelumnya. Carilah sosok yang bisa ditiru oleh Anda dan anak Anda ketika dewasa kelak.
Mungkin Anda akan tergoda dengan lelaki playboy atau perempuan yang suka bersenang-senang, tapi hindarilah tipe demikian. Konsistensi dalam sebuah hubungan lebih berarti ketimbang kesenangan sesaat yang Anda rasakan.
2. Berlaku Sebagai Sosok Panutan Anak
Seringkali, berkencan setelah menjadi orangtua tunggal mendatangkan perasaan senang dan gugup sekaligus, sejumlah pertanyaan, dan nafsu untuk melemparkan semua kehati-hatian. Namun, perasaan menyenangkan itu kemudian terjebak dalam keragu-raguan.
Anda dengan segala cara mencoba menolak menjalani hubungan yang lebih serius. Hal itu wajar saja, jadi nikmati setiap momen. Namun, Anda harus tetap menjaga kehormatan, nilai, disiplin dan kebijaksanaan dalam menyambut cinta baru.
Â
Â
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
3. Beri Waktu untuk Sendiri
Meski terkesan sulit untuk memiliki waktu sendiri, Anda tetap harus menyediakannya. Dengan begitu, anak Anda akan belajar tentang pentingnya merawat diri dan jiwa.
Tentunya, menyediakan waktu untuk anak-anak adalah prioritas utama, tetapi sempatkanlah waktu untuk berkencan. Anda bisa keluar malam sekali seminggu untuk menghadiri acara hiburan atau mengalokasikan sejam di pagi hari untuk melakukan kegiatan apapun yang ingin dilakukan sendirian.
Menjadi orangtua tunggal berarti Anda harus menjadwalkan segalanya dengan baik. Jangan pernah membatalkan janji yang sudah dibuat sebelumnya pada anak Anda, kecuali sangat darurat. Maka itu, buatlah agenda dengan baik.
4. Perkenalkan pada Anak Bila Waktunya Tiba
Jangan buru-buru perkenalkan anak-anak dengan pasangan Anda kecuali memang sudah serius. Waktunya, bisa tiga bulan setelah resmi menjadi hubungan atau hingga calon Anda teruji seiring waktu. Bila sudah siap, berikan waktu yang cukup untuk calon pasangan Anda mengenal anak-anak dengan baik.
Di sisi lain, jangan tergesa-gesa mengenalkan anak-anak dengan calon ibu atau calon ayah. Mereka cenderung gampang dekat dengan orang-orang baru sehingga harapan yang keburu muncul tapi tidak terwujud bisa menyebabkan kekecewaan, sikap defensif, dan kesedihan mendalam.
Advertisement
5. Perhitungkan Keselamatan Anak
Kecuali Anda menggunakan jasa biro jodoh, keselamatan anak adalah faktor terpenting yang harus diperhatikan orangtua tunggal saat memulai kencan setelah bercerai. Anda harus mengenal profil calon pasangan sebelum benar-benar jatuh cinta.
Jadi, selalu mengecek latar belakang pasangan. Anda bisa membuka Google, mengecek akun media sosialnya, hingga akun perusahaan tempat ia mengaku bekerja di sana. Detail apapun penting.
Namun, Anda juga tak boleh terlalu menghakimi atau terburu-buru melabel sosok yang akan anda kencani.
6. Jalin Komunikasi yang Baik
Jangan pernah mencoba memulai hubungan, bila Anda masih belum benar-benar berdamai dengan masa lalu. Hal itu hanya akan menunjukkan bahwa Anda belum siap membuka hati.
Di sisi lain, tenangkan diri Anda saat akan memulai kencan. Biasanya, orang yang sedang gugup akan membicarakan hal-hal yang nyaman buatnya, khususnya bagi orangtua tunggal adalah tentang anak-anak mereka. Bisa saja disinggung, tapi tolong jadi topik utama antara anda dan calon pasangan.
7. Jangan Banyak Curhat dengan Anak
Anak-anak perlu ruang dari kehidupan asmara Anda. Jangan terlalu sering curhat soal kehidupan asmara Anda dengan mereka bila tidak ingin membuat mereka dewasa terlalu cepat. Bila demikian, hal itu hanya akan menimbulkan masalah baru bagi anak anda.