Liputan6.com, Jakarta - Seorang perempuan bernama Marijuana Pepsi Vandyck baru menerima gelar doktor dalam kepemimpinan pendidikan tinggi di Cardinal Stritch University, Wisconsin, Amerika Serikat. Melansir BuzzFeed, Jumat (21/6/2019), disertasi Marijuana mengusung tajuk "Black names in white classrooms: Teacher behaviors and student perceptions."
Baca Juga
Advertisement
Sebagai bagian dari proyeknya untuk meraih gelar Ph.D, perempuan berusia 46 tahun ini mewawancarai siswa kulit hitam mengenai efek nama mereka pada perilaku mereka oleh guru juga pada prestasi akademik.
Kepada Milwaukee Journal-Sentinel, ibunya memberi nama demikian karena meyakini hal tersebut akan membawa Marijuana Pepsi keliling dunia. Ia menghabiskan waktu delapan tahun terakhir untuk belajar untuk mendapatkan gelar doktor.
Marijuana Pepsi juga menyebut kepada Milwaukee Journal-Sentinel bahwa ia meninggalkan rumah ketika berusia 15 tahun dan sejak itu menghabiskan hidupnya untuk membuktikan pada dunia yang mengerutkan alis setiap mendengar namanya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kerap Menerima Cemoohan
Milwaukee Journal-Sentinel menulis bahwa guru, teman-teman sekelas, bos, hingga orang lain dalam hidup Marijuana Pepsi kerap menggodanya.
Ada beberapa dari mereka yang juga menyarankan pergi ke pengadilan untuk mengubah nama. Ada pula yang tidak mau memanggilnya atau memaksa menyebut Mary, tapi ia menolak.
Banyak orang yang menyalahkan ibu Marijuana atas nama yang telah diberikan. Kendati demikian, ia memuji ibunya karena telah menjadikannya perempuan yang kuat hingga menjadi wirausahawan seperti saat ini.
Marijuana Pepsi memiliki Action as Empowerment, bisnis pelatihan kinerja yang menjalankan retret dan lokakarya bagi orang-orang yang ingin mengubah hidup mereka. Ia juga adalah seorang agen real estate.
Advertisement