Liputan6.com, Jakarta Jawa Barat makin memantapkan statusnya sebagai Provinsi Pariwisata. Apalagi, mereka melaunching ‘West Java Calender of Event 2019’, Selasa (25/6). Acara berlangsung di Trans Luxury Hotel, Bandung.
Kepala Disparbud Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan, deklarasi tersebut menempatkan pariwisata sebagai lokomotif ekonomi. Dalam hal ini memakai dua strategi Portopolio Pariwisata Jabar, yaitu Nomadic Traveler dan Digital Toursim.
"Kita berharap strategi tersebut dapat meningkatkan perekonomian di Jawa Barat. Semoga, apresiasi wisatawan terhadap destinasi pariwisata di Jawa Barat juga semakin positif," ujarnya.
Advertisement
Terkait target wisatawan, Pemprov Jabar mendorong tercapainya 1.830.000 kunjungan wisman, dan 48.000.000 kunjungan wisnus sepanjang 2019. Karenanya, beragam event sudah dipersiapkan, dengan total 262 kegiatan. Terdiri dari 85 event budaya, 23 event kuliner, 24 event olahraga, 6 event religi, 113 event seni, dan 11 event wisata lainnya.
"Dengan banyaknya event yang digelar di Jawa Barat, diharapkan dapat mendorong PDRB sektor pariwisata. Hingga tahun 2023, kita targetkan dapat meningkat dua digit. Harapan lain bisa terjadi sinergi pentahelix, sehingga ke depan penyelenggaraan event bisa lebih profesional," ungkapnya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, pengembangan destinasi dan infrastruktur pariwisata menjadi salah satu dari sembilan prioritas Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat tahun 2020. Ini sejalan dengan visi misi Pemprov Jabar untuk menjadikan pariwisata sebagai lokomotif ekonomi.
Menurutnya, perlu strategi jitu untuk mendongkrak eksistensi, sekaligus mengelola potensi destinasi wisata yang ada di Jawa Barat. Ia pun mengaku sudah memiliki tiga strategi yang akan dijalankan secara bertahap.
“Pertama soal aksesibilitas. Kita akan perbaiki akses-akses menuju destinasi wisata. Jalan-jalan yang rusak akan dibenahi, dan yang masih berupa tanah akan diaspal,” ujar pria berkacamata yang akrab disapa Kang Emil ini.
Strategi kedua, Pemprov Jawa Barat akan menyulap destinasi unggulan menjadi berkelas nasional atau internasional. Untuk itu, Pemprov Jabar telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp500 miliar. Menurut Kang Emil, sudah ada 30 destinasi yang sedang dipoles. Mulai dari danau, air terjun, hingga pantai.
Untuk strategi ketiga, Pemprov Jabar tengah membuat lokasi pariwisata semacam Nusa Dua di Bali. Bahkan dengan skala yang lebih besar. Untuk itu, Pemprov Jabar mendaftarkan dua tempat untuk dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Yaitu Pangandaran dan Cikandang di Sukabumi.
Tak hanya itu, Pemprov Jabar juga menggelontorkan anggaran dengan nilai yang sama untuk Desa Bantaragung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Anggaran tersebut diperuntukkan guna pengembangan promosi wisata, infrastruktur, dan fasilitas pelayanan di pedesaan.
Salah satu destinasi andalan di desa tersebut, yaitu Curug Cipeteuy. Curug ini mampu menarik ratusan wisatawan saat libur lebaran. Karenanya, akses menuju lokasi perlu dibenahi untuk mempermudah wisatawan yang datang. Untuk fasilitas lain, dana bantuan ini diharapkan memacu aparat pedesaan meningkatkan kualitas pelayanan. Contohnya dengan bantuan Mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara).
“Bantaragung adalah desa pertama yang mendapatkan bantuan dana dan Mobil Maskara. Targetnya, ada 120 desa yang akan menerima bantuan,” bebernya.
Kang Emil menegaskan, Jawa Barat akan menjadi provinsi pariwisata. Secara bertahap, akan dibangun destinasi wisata baru di setiap kabupaten/ kota, bersamaan dengan pusat-pusat budaya. Diakuinya, Jabar punya potensi alam yang indah. Hanya aksesnya yang masih kurang, belum gencar promosi, sehingga belum dikenal secara luas.
Dikatakan, potensi pariwisata di Kawasan Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning), harus terus dioptimalisasi. Gubernur mengajak seluruh pihak terkait untuk gencar mempromosikan kawasan Ciayumajakuning ini.
Kabid Pemasaran Area I (Jawa) Kemenpar Wawan Gunawan, Jawa Barat adalah destinasi yang luar biasa.
“Jawa Barat mempunyai alam yang indah, budaya yang keren, dan manmade yang eksotis. Belum lagi atraksinya yang selalu mampu menarik minat wisatawan. Jabar destinasi yang harus dikunjungi,” katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mendukung upaya Pemprov Jawa Barat untuk menjadikan Pangandaran dan Cikandang sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Terlebih, destinasi pariwisata di Jabar memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
“Kondisi alam Jawa Barat memiliki potensi luar biasa bagi pengembangan pariwisata. Secara umum, Core Economy Bangsa Indonesia adalah pariwisata yang sudah terbukti. Sektor pariwisata sudah diformat sebagai prioritas nasional,” tandasnya.