Liputan6.com, Jakarta - Polusi udara jadi satu dari sekian banyak masalah yang belum dituntaskan. Solusi permanen dari kondisi nahas ini tak jua tegas ditentukan, sementara dampak dan jangkauannya kian hari makin memprihatinkan.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) yang dilansir Jumat, 28 Juni 2019, pada 2016, tercatat setidaknya 4,2 juta orang meninggal karena terus menghirup udara kotor. Sementara di dalam ruang, keselamatan tak kurang dari 3 miliar orang terancam karena polusi udara.
Paparan polusi udara dalam jangka panjang bisa menyebabkan kanker, penyakit jantung, storke, dan gangguan pernapasan seperti asma. Melansir dari AirVisual, Jumat, 28 Juni 2019, berikut beberapa kota dengan polusi udara terburuk di dunia, tiga bulan terakhir.
Advertisement
Baca Juga
Santiago, Chile
Polusi udara bukanlah masalah baru di Kota Santago. Tahun lalu, ibu kota Chile ini tercatat sebagai kota dengan polusi udara terburuk di Amerika Selatan. Mengutip dari Efe, kondisi udara di Santiago akan kian buruk di musim dingin.
Jakarta, Indonesia
Pada Selasa, 25 Juni 2019, Jakarta sempat jadi kota berpolusi udara terburuk di Bumi. Tapi, pada Jumat, 28 Juni 2019, wilayah pesisir Teluk Jakarta ini berada di posisi ke-2. Angka ini sempat ramai di media sosial dan membuat warganet berbondong-bondong membagikan wajah Jakarta berselimut polusi udara.Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kota-Kota dengan Polusi Udara Terburuk di Dunia
Milan, Italia
Menyusul di peringkat tiga adalah salah satu destinasi populer di Italia. Polusi udara tak absen di Milan. Melansir dari Wanted In Milan, kota penuh bangunan bersejarah ini merupakan wilayah kedua dengan polusi udara terburuk di Eropa, tahun lalu.
Krasnoyarsk, Rusia
Salah satu kota industri di Rusia ini sudah dilanda momok bahaya polusi udara sejak lama. Di beberapa catatan perjalanan yang dituliskan pelancong, Krasnoyarsk sering dideskripsikan sebagai kota berlangit abu dan tak ada udara bersih untuk dihirup.
Shenyang, Tiongkok
Bukan isu baru. Kondisi udara di Shenyang, Tiongkok, sebagaimana disuarakan tak sedikit aktivis yang dilansir dari BBC, sempat berada di titik terendah pada 2015. Kondisinya naik-turun, tapi dideskripsikan tak pernah membuat warga lega bernapas.
Dubai, Uni Emirat Arab
Pembangunan 'kilat' di Dubai harus dibayar mahal dengan kondisi kota yang makin lama makin tebal terselimut polusi udara. Pihak pemerintah terus berupaya memperbaiki kualitas udara dengan menambah ruang hijau sejak tahun lalu.
Advertisement