OT Group Luncurkan Legit Kental, Teh Kemasan Bercita Rasa Tinggi Khas Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Sebagai pemimpin pasar industri teh dalam kemasan, OT Group tak berhenti melakukan inovasi. Setelah melalui sejumlah riset mulai dari bahan-bahan maupun nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat Indonesia dalam mengonsumsi teh, OT Group meluncurkan teh dalam kemasan dengan kualitas premium dengan nama Legit Kental.

Tradisi minum teh bukan berasal dari Indonesia, tetapi aktivitas minum teh telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Semuanya bermula ketika teh dibawa oleh pemerintah kolonial Belanda ke Indonesia. Menurut sejarah, tradisi minum teh masuk ke nusantara, khususnya Pulau Jawa melalui interaksi dengan pedagang Cina pada abad ke-17.

Kebiasaan minum teh ini memiliki fungsi sosial yaitu bersosialisasi, ngobrol, dan berdiskusi. Untuk ramuan tehnya biasanya dicampur dengan kuncup melati, agar menghasilkan wangi yang lebih enak. Penambahan kuncup melati ini dikarenakan daun teh yang beredar di masyarakat Indonesia pada saat itu bukanlah kualitas yang terbaik, karena daun teh dengan kualitas terbaik atau premium di ekspor dari Eropa. Kekhasan rasa teh pada masa itu adalah sepet, kental, dan beraroma melati.

Harianus Zebua, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group mengatakan Legit Kental, merupakan hasil racikan ramuan teh berkualitas premium yang digali dari akar tradisi masyarakat Indonesia.

"OT Group, melalui PT CS2 Pola Sehat telah berkontribusi lebih dari satu dekade dalam memproduksi teh dalam kemasan yang berkualitas. Kami melihat pasar teh dalam kemasan ini cukup potensial, tentunya dengan menghadirkan produk yang unik dan cocok dengan selera konsumen Indonesia. Untuk itulah OT Group meluncurkan produk Legit Kental, teh dalam kemasan premium yang digali dari akar tradisi masyarakat Indonesia," jelas Harianus Zebua pada peluncuran Legit Kental di Cendrawasih Hall, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (28/6).

Ratna Somantri, pakar teh Indonesia yang turut hadir pada acara peluncuran Legit Kental mengatakan bahwa dalam tradisi minum teh masyarakat Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, memiliki semacam standar bagi cita rasa teh berkualitas.

Cita rasa teh asli Indonesia yang berkualitas harus memenuhi kriteria "Legit" dan "Kental". Legit berarti rasa manis yang pas dan mantap, sedangkan definisi "Kental" adalah pekat yang menunjukkan keaslian atau akrab dalam persahabatan. Kombinasi antara "Legit" dan "Kental" menghasilkan teh dengan cita rasa tinggi.

"Legit kental memiliki makna filosofis sesuatu yang menunjukkan kesempurnaan dan keaslian yang mampu mempererat persahabatan yang jujur dan sesungguhnya. Para leluhur kita telah memaknai tradisi minum teh dengan nilai-nnilai yang sangat positif dan mendalam," jelas Ratna Somantri yang juga menjabat Ketua Bidang Promosi Dewan Teh Indonesia.

Harianus Zebua menjelaskan bahwa Legit Kental diproses dengan kombinasi teknologi touchless PET aseptic cold filling dan ultrahigh temperature, sehingga kualitas bahan-bahan dalam kemasan tetap terjaga mutunya.

"Legit Kental memiliki sejumlah keunggulan yang tidak dimiliki oleh teh dalam kemasan lainnya. keunggulan serba 2x. Legit Kental menggunakan ekstrak teh 2x lebih banyak, sehingga 2x lebih berasa dan 2x lebih bermanfaat," jelasnya.

Ketika pertama kali meminum Legit Kental, Ratna menceritakan bahwa Legit Kental menghadirkan kembali karakter teh yang sepet dan wangi seperti teh tradisi leluhur Indonesia yang bercita rasa tinggi.

Harianus Zebua mengatakan Legit Kental menggunakan daun teh premium yang mengandung zat anti oksidan, thearubigins, dan thearuflavins, dimana zat-zat tersebut berkhasiat sebagai anti inflamasi yang menghambat radikal bebas. Legit Kental juga menggunakan gula batu untuk memberi cita rasa manis yang unik, pas, dan mantap.

"Kehadiran Legit Kental menambah kekayaan produk teh dalam kemasan khas Indonesia. Pecinta teh di Indonesia saat ini memiliki pilihan minuman teh premium berkualitas yang merupakan kekhasan turun temurun dari leluhur bangsa Indonesia," tutup Haranius Zebua.

(*)