Sukses

Ikutan Nih, Festival Padang Melang 2019 Buat Generasi Millennial

Tahun ini rangkaian acara yang akan digelar pun super lengkap. Dari mulai Doa Tolak Bale, Pelepasan Penyu dan Kuliner Khas Melayu Anambas.

Liputan6.com, Anambas Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau (Kepri), menawarkan sensasi liburan yang tak berkesudahan. Alamnya keren. Atraksinya selalu menarik perhatian. Seperti halnya Festival Padang Melang (FPM) tahun 2019 yang sebentar lagi digelar.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Anambas, Masykur mengatakan, FPM akan digelar 17 Juli sampai 20 Juli 2019. Event ini siap memanjakan wisatawan. Rangkaiannya banyak. Ada seni budaya daerah, live musik, spot instagramable, kuliner hingga beragam perlombaan. Dan yang pasti sangat pas dikunjungi oleh generasi millenial.

"Yang pasti semua akan kita ajak bersenang-senang di FPM 2019. Live musiknya kita persembahkan musik 2 zaman. Dari mulai era 80an hingga era millenial. Kejutan-kejutan lainnya pun kita siapkan. Pokoknya bakal heboh dan seru," ujar Masykur.

Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris pun mengatakan hal yang sama. Dirinya menjanjikan festival tersebut bakal lebih meriah dari tahun tahun sebelumnya.

Menurut Abdul Haris, perhelatan Keempat Festival Padang Melang ini terus diperbaiki agar tidak monoton.

Tahun ini rangkaian acara yang akan digelar pun super lengkap. Dari mulai Doa Tolak Bale, Pelepasan Penyu dan Kuliner Khas Melayu Anambas.

Ada juga Lomba Berpantun, Lari Warne-Warni, Musik 2 Zaman, Pesta Durian, Lomba Kuliner Khas Melayu, Lomba Mewarnai, Lomba Layang-layang, Lomba Kano, Lomba Selam Gonggong dan dihibur sejumlah artis Ibukota.

"Tiga kali melaksanakan festival, sudah dinilai baik oleh Kemenpar. Ini menjadi acuan kita terus menampilkan yang terbaik di festival ini," paparnya.

FPM sendiri diselenggarakan dengan tujuan mempromosikan potensi Kabupaten Kepulauan Anambas umumnya. Khususnya Pantai Padang Melang sebagai lokasi perhelatan tersebut.

Karena jelas, Pantai Padang Melang memiliki sajian berkelas. Alamnya indah, sejarahnya pun sangat panjang. Menurut sejarah, pantai Padang Melang pertama kali ditemukan oleh para Lanon atau bajak laut. Mereka datang dengan kapal bernama Jumaya dan berbendera dua pedang yang bersilang. Sekitar tahun 1300-an. Dari situlah diberi nama Pulau Pedang Bersilang.

 

Daya tarik alamnya luar biasa. Bentangan pasir putih pantainya yang panjang melingkar dan daratan pasir yang ditumbuhi karimutu menjadi sajiannya.

Buat Staf Khusus Menpar Bidang Media dan Komunikasi Don Kardono, mengatakan Anambas akan menghadirkan pengalaman berbeda kepada wisatawan.

“Anambas adalah daerah yang sedang berkembang sektor pariwisatanya. Mereka mengincar banyak wisatawan crossborder. Khususnya Malaysia dan Singapura. Keunggulan Anambas adalah Budaya Melayu yang kental juga pesona alamnya,” papar Don.

Kekayaan ini direpresentasikan dalam Festival Padang Melang. Sesuai namanya. Padang yang artinya hamparan luas dan Melang yang artinya berundak/berbelang. Sungguh sebuah perpaduan yang eksotis. Selain itu sejak dulu pantai ini selalu menjadi persinggahan para pedagang karena letaknya yang strategis.

"Ini potensi yang kita akan angkat. Letaknya yang strategis di perbatasan pun menjadi keunggulan karena mudah di akses dari Singapura dan Malaysia. Dengan makin banyaknya atraksi digelar tentunya akan semakin banyak wisatawan yang datang," ungkap Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun menyambut baik perhelatan FPM 2019. Karena jelas Kepulauan Anambas memiliki potensi besar sebagai surga bahari di Barat Indonesia. Belum lagi kekuatan budaya Melayunya yang kuat menambah daya tarik tersebut.

"Ini akan menjadi pemantik berkembangnya pariwisata di Anambas. Kemenpar akan terus mendorong Kabupaten Kepulauan Anambas sebagai pintu gerbang investasi pariwisata dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tingkat daerah maupun nasional," pungkas Menteri asal Banyuwangi itu