Sukses

6 Fakta Unggahan Tulisan Pramugari Garuda Indonesia Berujung Laporan ke Polisi

Bagaimana unggahan seorang Youtuber tentang tulisan tangan pramugari Garuda bisa membuatnya dilaporkan ke polisi?

Liputan6.com, Jakarta - Unggahan foto tulisan tangan pramugari Garuda Indonesia oleh seorang Youtuber bernama Rius Vernandez ternyata berbuntut panjang. Bukan hanya sempat menjadi viral, unggahan tersebut ternyata berujung laporan ke polisi.

PT Garuda Indonesia melaporkan dua Youtubers Rius Vernandes dan Elwiyana Monica atas dugaan pencemaran nama baik. Laporan ini atas unggahan foto kartu menu kelas bisnis yang ditulis tangan di Instastory akun Instagram @rius.vernandes.

Video tersebut kabarnya menjadi pemicu bagi pihak maskapai pelat merah untuk mengeluarkan surat larangan pengambilan gambar di pesawat.  Untuk lebih jelasnya, simak enam fakta seputar unggahan tulisan tangan pramugari Garuda Indonesia yang sudah sampai pada tahap pelaporan ke pihak berwajib.

Awal Unggahan

Rius mengunggah foto tulisan tangan pramugari berisi daftar menu makanan saat menumpang pesawat Garuda Indonesia rute Sidney-Jakarta dan transit di Denpasar.

Unggahan Instastory di akun Instagram @rius.vernandez pada Sabtu, 13 Juli 2019.  Menurut Rius, ia membuat video tersebut saat menjadi penumpang kelas bisnis karena ingin menciptakan momen spesial untuk melamar kekasihnya yang juga turut dalam penerbangan itu.

Daftar Menu

Dalam video tersebut, Rius menyorot menu makanan yang ditulis di kertas biasa. Sang pramugari beralasan kertas menu yang resmi belum selesai dicetak sehingga ia berinisiatif untuk menuliskannya di kertas.

Sambil menjelaskan, pramugari yang berseragam oranye tersebut juga meminta maaf bila tulisan tangannya buruk. Pernyataan itu membuat Rius dan kekasih yang duduk di sampingnya tak enak hati.

Meski begitu, ia tetap mengunggahnya di akun media sosial miliknya. Rius juga menuliskan kalau ia selalu memperlihatkan daftar menu saat mau me-review makanan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 3 halaman

Memuji Pramugari

Rius juga menuliskan kalau hal serupa juga terjadi dalam penerbangan sebelumnya. Bahkan saat itu, pramugari hanya menawarkan pilihan makanan tanpa menyertakan menu secara tertulis.

Saat hal sama berulang di penerbangan pulang, ia dan kekasihnya justru tersentuh. Rius bahkan memuji pramugari Garuda Indonesia yang bertugas saat itu menjadi pahlawan atas masalah yang terjadi.

Masalah Wine

Masalah menu tulisan tangan dianggap selesai, masalah muncul dari ketersediaan anggur merah dan sampanye. Ia sempat mendapatkan segelas anggur merah dan sampanye sebelum pramugari mengaku persediaan minuman itu habis.

Situasi itu dikeluhkan oleh sesama penumpang kelas bisnis Garuda Indonesia. Seorang pria asal Australia yang mengaku bernama Paul mengatakan pada Rius kalau kehabisan wine atau anggur itu sangat buruk.

Ia menyatakan dalam penerbangan kelas bisnis yang didominasi oleh orang asing, tak semestinya pihak maskapai sampai kehabisan anggur. Meski begitu, ia tak menyalahkan pramugari yang melayaninya. Rius menyebut akan menuliskan komplainnya kepada manajemen Garuda Indonesia secara tertulis.

"Apakah aku akan terbang kembali dengan Garuda Indonesia? Aku akan lihat maskapai lain dulu, walau harganya memang bagus," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Larangan Mengambil Foto

Setelah unggahan Rius jadi viral, beredar surat larangan dari pihak Garuda tentang pengambilan gambar di pesawat pada Minggu, 14 Juli 2019 dan juga sempat viral.

Lalu mereka menjelaskan kalau pengumuman tersebut merupakan edaran internal perusahaan yang belum final yang seharusnya belum dikeluarkan dan tidak untuk publik.

Pihak Garuda berkomitmen untuk menjaga privasi seluruh penumpang dan awak pesawat. Imbauan ini juga didasarkan atas laporan, saran dan masukan pelanggan/penumpang yang merasa tidak nyaman dan terganggu dengan adanya pengambilan gambar dan kegiatan dokumentasi tanpa izin sebelumnya dari yang bersangkutan.

Penumpang tetap dapat melakukan pengambilan gambar untuk kepentingan pribadi misalnya melakukan swafoto selama tidak mengganggu kenyamanan atau merugikan penumpang lain.

Laporan ke Polisi

PT Garuda Indonesia akhirnya melaporkan Rius Vernandes dan Elwiyana Monica atas dugaan pencemaran nama baik. Laporan ini atas unggahan foto kartu menu kelas bisnis yang ditulis tangan di Instastory akun Instagram @rius.vernandes pada Sabtu malam 13 Julli 2019.

Dari laporan itu, Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Victor Togi Tambunan Victor menegaskan akan segera memanggil pelapor, terlapor, dan juga saksi-saksi guna mendalami kasus ini

Surat panggilan dari kepolisian ternyata sudah diterima oleh Rius yang diunggah di akun Instagramnya pada Selasa, 16 Juli 2019.