Liputan6.com, Jakarta - Apa yang terpikir oleh Anda bila tercetus kata thermos? Biasanya, orang akan mengasosiasikan dengan botol minuman lawas berbahan stainless steel yang menjaga suhu cairan di dalamnya.
Faktanya, Thermos adalah nama brand botol minuman yang terus berinovasi. Salah satu produk terbarunya adalah Thermos Ultra Light Tumbler JNR-500.
Thermos menggunakan teknologi vakum isolasi yang menciptakan ruangan hampa udara antara dua dinding vakum untuk mencegah perubahan suhu udara sehingga suhu air tetap terjaga selama berjam-jam. Meski terbuat dari logam, botol minuman ini diklaim sangat ringan.
Advertisement
Baca Juga
Andriani Mellisa, Marketing Manager PT Thermos Indonesia Trading menyatakan, tumbler Thermos lebih terjamin keamanannya bagi tubuh, dibandingkan botol plastik. Pasalnya, material plastik pada botol plastik berisiko meresap masuk ke dalam minuman bila penggunaannya tak tepat.
"Melalui program lingkungan ini kami selalu menghimbau masyarakat untuk mulai mengganti botol plastik dengan tumbler Thermos berbahan stainless steel yang lebih terjamin keamanannya bagi tubuh seperti Thermos Ultra Light Tumbler JNR-500," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, beberapa waktu lalu.
Selain berlapis stainless steel, botol berkapasitas 0,5 liter itu didesain agar tampil stylish dalam dua pilihan warna. Tumbler tersebut dilengkapi dengan tombol tekan untuk membuka dan menutup sistem agar praktis digunakan.
Ada pula fitur antibocor yang dapat digunakan untuk menyimpan air panas dan dingin. "Cukup dengan mengisi ulang air, Anda tidak perlu repot membeli botol plastik," kata dia.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bantu Kurangi Sampah Plastik
Menurut data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai angka 64 juta ton/ tahun. Sebanyak 3,2 juta ton diantaranya merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.
Materi plastik, seperti kantong plastik dan botol plastik yang terbuang ke lingkungan mencapai 10 miliar lembar per tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik. Melihat kondisi tersebut, pemerintah bersama beberapa instansi yang peduli terhadap lingkungan seperti Thermos Indonesia mulai menghimbau masyarakat untuk mengurangi penggunaan media plastik.
Hana Nur Auliana, praktisi lingkungan dari Waste4Change, mengatakan penggunaan botol minum adalah salah satu cara untuk mengurangi sampah plastik dari kemasan air minum yang dikonsumsi sehari-hari.
"Pengurangan lainnya adalah dengan melakukan daur ulang sampah plastik tersebut, karena apa bila kita tidak mulai mengurangi jumlah plastik, maka dalam kurun waktu 50 tahun ke depan laut kita akan lebih banyak diisi plastik ketimbang ikan," katanya.
Advertisement