Liputan6.com, Jakarta - Kicauan produser Jaime Primak, beberapa waktu lalu, berhasil menyedot perhatian warga dunia maya. Lewat akun Twitter-nya, perempuan kelahiran New Jersey, Amerika Serikat, ini menceritakan kejadian semula kurang mengenakan di pesawat yang berujung aksi konyol.
"Saya sedang berada di pesawat menuju New York City," kata Jaime mengawali. Setelah beberapa saat, ada seorang penumpang lelaki menegur sembari mengatakan, "Tolong berhenti berbicara dalam Bahasa Spanyol."
Advertisement
Baca Juga
Ketika Jaime tanya alasannya, lelaki tersebut menjawab waktu itu masih sangat-sangat pagi. Mendengar responsnya, betapa Jaime terkejut ketika lelaki di sebelah lelaki rasis tersebut malah mulai berbicara dalam Bahasa Spanyol.
Tindakan itu kemudian juga diikuti awak kabin. "Ya Tuhan, saya tidak pernah lebih merasa ingin berdiri dan berdansa dari sekarang," kata pengarang buku The Southern Education of a Jersey Girl tersebut.
Biasanya, Jaime dikenal sebagai orang yang tak akan membiarkan kejadian in berlangsung di depan matanya. Tapi, di momen tersebut, betapa senang ia bahwa ada orang lain yang juga penumpang pesawat melakukan tindakan manis untuknya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Timbulkan Ragam Komentar
Tak butuh waktu lama bagi kicauan tersebut menyedot perhatian warga dunia maya. Mengingat, rasisme merupakan topik yang tetap sensitif walau sudah banyak warga Amerika melawan batasan-batasan tersebut.
"Saya harap saya bisa berbahasa Spanyol untuk ikut membuat lelaki rasis itu kesal. Kalaupun tidak, saya akan tetap berbicara dengan kata-kata dalam Bahasa Spanyol meniru dari penumpang lain," komentar salah seorang warganet.
Salah satunya menujukkan keheranan mengapa bahasa selain Inggris sering kali disebut mengganggu. "Mungkin ia hanya takut kalau-kalau orang lain membicarakan dirinya dalam bahasa yang tidak ia pahami," sambung yang lain.
Beberapa di antaranya malah menceritakan hal serupa yang juga terjadi di pesawat. Beberapa di antaranya mengaku cuek dan terus berbicara dengan maksud membuat orang itu kesal dengan pemilihan bahasa mereka.
Advertisement