Sukses

Pesona Banggai di Mata Wisatawan Tak Cuma Pantai dan Air Terjun

Tak kalah dengan wisata baharinya, Banggai juga sebenarnya memiliki wisata pegunungan yang berpotensi mendatangkan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan Mancanegara (wisman)

Liputan6.com, Banggai Tak banyak yang tahu, Kabupaten Banggai memiliki segudang potensi alam yang masih asri dan belum banyak tereksplore. 

Untuk wisata bahari, Banggai memiliki Pulo Dua dengan keindahan lautnya yang sudah cukup familiar bagi para traveler. Banyak spot-spot diving yang menarik di kawasan Pulo Dua. Lantas bagaimana dengan wilayah Banggai di kawasan pegunungan?

Tak kalah dengan wisata baharinya, Banggai juga sebenarnya memiliki wisata pegunungan yang berpotensi mendatangkan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan Mancanegara (wisman). Hanya saja kawasan wisata alam dikawasan perbukitan di kabupaten Banggai belum banyak di eksplore. Seperti Air Terjun Salodik, Gurun Savana Lenyek, dan Hutan Sejuta Pinus.

Air Terjun Salodik di wilayah Banggai sendiri sebenarnya cukup banyak. Namun air terjun Salodiklah yang cukup banyak dikunjungi pelancong lantaran lokasinya yang tak jauh dari jalan raya. Dengan berkendara menyusuri jalan yang berkelok kelok dan di kelilingi perbukitan menjulang, traveler dijamin bakal terpuaskan dengan pemandangan alamnya sebelum singgah di air terjun Salodik.

Keistimewaan air terjun Salodik adalah memiliki bentuk bertingkat dan tampak seperti seluncuran. Pantaslah jika Air Terjun Salodik memiliki julukan sepotong surga di ujung kota, karena keindahannya memang mengagumkan. Kamu bisa melihat undakan kecil sehingga terlihat bertingkat. Belum lagi alirannya yang sangat lembut. Di beberapa titik, airnya bahkan memiliki warna kehijauan.

Sejuknya udara yang dapat dirasakan di tempat ini tak lain karena rimbunnya pepohonan di sekelilingnya. Hutan alami ini memberikan kesegaran yang tak akan ingkar walaupun airnya tergolong sangat dingin. Pengunjung dapat bersantai dan berendam di Air Terjun Salodik ini dengan aman. Jarak dari pusat Kota Luwuk pun tak terlalu jauh, hanya sekitar 20 kilometer ke utara.

Padang Savana LenyekPadang Savana Lenyek terletak di desa Lenyek. Padang savana seluas 98 hektar ini belum banyak tereksplore sehingga masih tampak alami dan belum begitu banyak wisman yang datang. "Kami sedang berusaha mengeksplorenya agar wisman bisa banyak berdatangan. Meski begitu dalam pengembangannya ke depan kami tetap akan menjaga kelestariannya. Karena memang yang dijual di sini kan alamnya, jadi kami tentunya akan menjaga dengan baik," kata Kepala Desa Lenyek, Iwan, Rabu (24/7/2019).

Perjalanan ke Desa Lenyek dari kota Luwuk memakan waktu sekitar 1 jam dengan mobil. Di Lenyek, traveler bisa menjelajahi padang savana di kaki pegunungan yang cantik. Dengan background pegunungan dan bukit-bukit hijau sepanjang mata memandang, kita dijamin terpuaskan akan keindahannya. Rerumputan hijau laksana permadani dengan pemandangan sapi-sapi yang sedang merumput dan suasana yang tenang, membuat liburan di sini begitu menyenangkan.

Padang savana ini memang belum begitu ramai wisatawan sehingga bisa lebih puas menjelajahinya. Traveler juga bisa hunting foto di sini. Berbagai sisinya memang terlihat begitu instagramble. "Ke depan nanti kami rencanakan untuk mendirikan saung-saung agar pengunjung bisa bersantai minum-minum kopi sambil menikmati pemandangan alamnya," kata Iwan.

Selain itu, kencangnya angin di kisaran bulan 8 hingga bulan 10 membuat kawasan ini dianggap cocok dengan olahraga paralayang. Mengambil start dari bukit yang menjulang, paralayang bisa terbang di atas padang rumput sambil menikmati pemandangan. "Memang kami belum mencobanya, tapi sebagian orang mengatakan demikian. Bagi kami ini patut dicoba," kata Iwan.

Hutan Sejuta Pinus masih di kawasan Lenyek, destinasi lainnya adalah Hutan Sejuta Pinus. Di sini kita seakan terlepas dari dunia luar saat kita menyusuri hutan pinus. Terlebih jika angin bertiup kencang dan kita berada terus ke dalam hutan, suara dahan-dahan pinus yang saling bersentuhan memberi nuansa alam berbeda. Segala penatnya kesibukan kota sirna jika kita berada di sini.

Masih banyak destinasi menarik lainnya di kawasan pegunungan di kabupaten Banggai yang tidak bisa penulis uraikan satu persatu. Seperti bukit Teletubies yang pemandangannya sangat indah mirip bukit di serial anak, Teletubies. Bukit dengan hamparan rumput hijau ini juga menjadi tempat yang memiliki banyak spot foto instagram.

Untuk bisa mengunjungi destinasi ini semua, traveler tak perlu khawatir lantaran akses menuju Luwuk Banggai kini tidak terlalu sulit. Penerbangan bisa dari Jakarta langsung ke Luwuk dengan penerbangan Batik Air.

Seperti yang Menpar Arief Yahya katakan unsur 3A, yakni Aksesibility, Amenitas dan Atraksi tampaknya sudah terpenuhi oleh Kabupaten Banggai. Sebab selain aksesnya (aksesibility) yang kini semakin mudah, sejumlah hotel berbintang pun sudah berdiri di sini (Amenitas) Jadi tinggal bagaimana pemda setempat mempromosikannya dengan mengadakan berbagai kegiatan budaya (atraksi).

Dalam kesempatan berbeda, Menpar Arief Yahya mengutarakan Festival Pulo Dua 2019 tak sekadar membuat Pulo Dua semakin ngehits tapi juga bisa mengangkat destinasi wisata lainnya di kawasan sekitar. "Tentu wisatawan yang datang akan semakin tahu kalau di sini bukan hanya wisata Pulo Dua dan lautnya. Mereka bahkan mungkin saja singgah ke destinasi lain di wilayah Banggai. Jadi bagaimana mereka memaksimalkan kegiatan ini untuk mempromosikan semua destinasi wisata yang ada," kata Arief Yahya.