Liputan6.com, Jakarta - Apel dikenal sebagai buah yang menyehatkan. Tapi, apakah kita telah mengonsumsinya dengan benar?Dilansir laman People, Senin, 29 Juli 2019, Hasil penelitian dari Universitas Teknologi Graz di Austria menemukan bahwa inti dan biji apel seringkali dibuang begitu saja karena rasanya. Padahal, kedua bagian itu mengandung bakteri probiotik yang bermanfaat bagi kesehatan.
Sebelum jatuh pada kesimpulan tersebut, para peneliti menganalisis bakteri di semua bagian apel - termasuk batang, inti, biji, dan kulitnya yang berada pada apel organik dan apel nonorganik. Studi menemukan baik apel organik maupun apel nonorganik mengandung bakteri dengan jumlah yang sama. Namun, sebagian besar bakteri ditemukan di biji apel.
Advertisement
Baca Juga
"Yang menarik, bubur buah dan biji-bijian adalah tempat bakteri terbanyak, sementara kulitnya kurang terdapat bakteri," kata penelitian itu.
Dengan tidak mengonsumsi pada bagian tengah dan biji apel, berarti Anda kehilangan manfaat dari bakteri menguntungkan - termasuk Lactobacillus, sejenis bakteri yang sering ditemukan dalam probiotik.
"Mengonsumsi apel secara keseluruhan akan menyerap 100 juta salinan bakteri," berdasarkan penelitian tersebut.
Meskipun apel organik dan yang dibeli di toko mengandung jumlah bakteri yang relatif sama, penelitian itu juga menemukan bahwa apel organik mengandung jenis bakteri yang jauh lebih beragam, lebih merata dan berbeda. Dengan begitu, apel organik memiliki lebih banyak manfaat kesehatan yang menguntungkan bagi konsumen, tuan rumah, tanaman dan lingkungan daripada apel yang dibeli di toko.
Berbicara tentang penelitian di Good Morning America, koresponden medis ABC News Dr. Jennifer Ashton mengatakan, "Kami belum tahu apakah lebih banyak bakteri yang lebih baik dalam kesehatan usus kita, tetapi (ini) penelitian yang sangat menarik yang saya lakukan. Dan berharap bisa melakukan pengujian makanan lebih banyak dan bagian makanan yang kadang-kadang bisa kita buang."
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini :
Manfaat Apel Bagi Kesehatan
Dilansir dari berbagai sumber, manfaat apel bila rutin dikonsumsi sehari satu atau dua buah, diduga dapat memperkecil risiko penyakit jantung dan menurunkan kolesterol, serta mengurangi penyumbatan dan peradangan pada dinding pembuluh darah arteri. Apel juga bermanfaat untuk mencegah kanker. Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal akademik Annals of Oncology, disebutkan bahwa rutin mengonsumsi satu buah apel atau lebih setiap hari dapat menurunkan risiko terkena kanker.
Warna merah yang mendominasi sebagian besar jenis apel ternyata memiliki manfaat. Kandungan antosianin dalam warna merah tersebut bersifat antiradang dan antikanker. Meski begitu, masih dibutuhkan banyak penelitian lainnya untuk memastikan manfaat buah apel dalam melawan sel kanker.
Dari sumber berbeda diketahui apel mengandung antioksidan kuersetin dan flavonoid yang dapat mengurangi matinya sel saraf akibat penuaan. Kandungan antioksidan yang tinggi pada kulit apel terlihat mampu membantu fungsi memori dan memelihara kesehatan otak.
Sementara, kandungan serat dalam apel membantu proses pencernaan dan obat untuk sembelit. Apel juga mengandung vitamin C, vitamin B6, dan vitamin B1 dengan manfaat berbeda-beda.
Vitamin C, misalnya, membantu tubuh dalam memproduksi kolagen yang dapat mencerahkan dan meremajakan kulit. Vitamin C juga dapat merawat kesehatan tulang dan gigi. Sementara, vitamin B6 dalam tubuh berfungsi untuk mengatasi anemia sideroblastik, dan mencegah efek samping neuropati perifer. Terakhir, vitamin B1 dapat mengurangi stres, meningkatkan daya tahan tubuh, dan dapat mencegah penyakit beri-beri.
Advertisement