Sukses

Hoaks Pakai Pewangi Selama Tujuh Tahun tapi Tak Dapat Pacar, Pria Gugat Perusahaan Parfum

Seorang pria menggugat sebuah perusahaan karena tak dapat pacar setelah tujuh tahun pakai produk parfum.

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, beredar berita hoaks tentang seorang pemuda bernama Vaibhab Bedi, 26 tahun, menggugat perusahaan Hindustan Unilever Limited (HUL). Perusahaan yang memasarkan produk parfum dengan merek dagang Axe dituduh telah "menipu" dan menyebabkan "penderitaan mental".

Setelah ditelusuri, ternyata berita tersebut sempat dimuat di fakingnews.com, 19 Oktober 2009 lalu. Penggugat menyebutkan kegagalannya untuk menarik cewek sama sekali, meskipun dia telah menggunakan produk Axe selama lebih dari tujuh tahun sampai sekarang. Iklan Axe menunjukkan bahwa produk mampu membantu pria dalam menarik cewek secara instan.

Penggugat juga menyerahkan semua semprotan deodoran bekas, yang tak digunakan dan digunakan setengahnya, tongkat dan gulungan parfum, anti-keringat, pencukur bulu, pencucian tubuh, sampo, dan gel rambut ke pengadilan, dan menuntut pengujian laboratorium produk dan tes narkotika dari manajer merek Axe.

Vaibhav terdorong untuk mengambil langkah ini ketika pembantu memukulinya dengan sapu ketika ia mencoba membuatnya terkesan dengan tampil telanjang di depannya setelah menggunakan semua produk Axe.

Vaibhav mempertanyakan di mana letak Axe Effect-nya, sementara ia sudah menunggu selama tujuh tahun. Sejak dari perguruan tinggi hingga sekarang di kantor, tak ada gadis yang mau untuk pergi minum teh atau kopi dengannya, meskipun dia yakin mereka bisa mencium aroma parfum, deodoran, dan aftershaves yang dipakai Vaibhav.

Vaibhav selalu menggunakan Axe dalam jumlah banyak dengan harapan seperti terjadi di televisi.

"Akhirnya, saya pikir saya akan mencoba menarik perhatian pembantu saya yang kesepian, yang bertengkar dengan suaminya dan tinggal sendirian selama lebih dari setahun," kata Vaibhav.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tolak Berkomentar

Vaibhav mengklaim telah menggunakan semua produk Axe sesuai instruksi perusahaan bahkan sejak ia pertama kali membelinya. Dia berargumen bahwa jika dia tidak bisa merasakan efek Axe, meskipun menggunakan produk seperti yang diarahkan, perusahaan itu membuat klaim palsu atau menjual produk palsu.

“Saya selalu menyimpannya di tempat sejuk dan kering, dan menjauhkan mereka dari cahaya atau panas langsung. Saya selalu menggunakan penggaris sebelum menerapkan semprotan dan memastikan bahwa jarak antara nozzle dan ketiak saya setidaknya 15 sentimeter," katanya.

"Saya akan melakukan semua yang mereka katakan. Saya bahkan memukuli keponakan saya yang berusia lima tahun karena mendekati lemari saya, karena mereka telah menginstruksikannya untuk menjauh dari jangkauan anak-anak. Namun, yang saya dapat hanyalah pukulan sapu dari pembantu saya," lanjut Vaibhav frustrasi.

Sementara itu, HUL secara resmi telah menolak untuk mengomentari kasus tersebut. Perusahaan mungkin berpendapat bahwa Vaibhav sangat tak menarik dan tak cerdas dan tak memiliki persyaratan minimum yang jelas agar efek Axe bisa terjadi. Secara resmi HUL belum mengeluarkan pernyataan apa pun, tetapi para ahli hukum percaya bahwa HUL dapat mengalami kesulitan meyakinkan pengadilan.

“HUL mungkin tergoda untuk mengambil garis argumen itu, tetapi sangat berisiko. Tak ada data untuk mendukung anggapan bahwa pria yang tak menarik dan tak cerdas tak menarik wanita. Bahkan beberapa wanita berpenampilan terbaik diketahui menikah dan berkencan dengan pria yang benar-benar menjijikkan. Saya menyarankan agar perusahaan menyelesaikan masalah ini di luar pengadilan,” kata pengacara, Ram Jhoothmalani.