Sukses

Identitas Lelaki yang Wajahnya Sering Terpampang di Dinding Rumah Makan Padang

Wajah lelaki berkopiah hitam umum terpampang di rumah makan Padang yang dijalankan oleh keturunan Minang.

Liputan6.com, Jakarta - Mereka yang gemar makan rendang dan berkunjung ke rumah makan Padang, tentu sering melihat sebuah foto seorang lelaki berkopiah hitam yang tergantung di didinding rumah makan tersebut. Siapa lelaki itu?

"Beliau Tungku Saleh. Jika di Jawa itu ada Wali Songo, kalau di Padang ada Tungku Saleh," ujar Arif, pemilik rumah makan Padang di Paninggilan, Ciledug, Tangerang, kepada Liputan6.com, Selasa, 30 Juli 2019.

Meski menamakan rumah makan Padang, tak semua memampang foto Tungku Saleh. Pasalnya, tak sedikit rumah makan Padang yang dikelola oleh mereka yang bukan kelahiran Padang.

"Mereka ada yang dari Jawa, ada juga yang asli Sunda. Jadi, mereka nggak tahu siapa Tungku Saleh itu," kata Arif beralasan.

Arif memilih memasang foto Tungku Saleh sebagai rasa hormat kepada almarhum yang berjasa dalam pengembangan Islam di Padang. Selain rasa hormat, Arif mengatakan bahwa keluarganya, terutama sang ibu, masih mempunyai garis darah dengan Tungku Saleh.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Lelaki Berkopiah Hitam

Di dalam rumah makannya, Arif menggantung foto Tungku Saleh di dinding belakang. Ada juga yang menggantungnya di dinding kanan atau kiri rumah makannya.

Arif menyebut lelaki tersebut bernama Tungku Saleh, tapi tak sedikit yang menyebut namanya Ungku Saliah. Penampilannya tak asing bagi mereka yang makan di rumah makan Padang, yaitu kepala berkopiah hitam yang agak miring ke kanan, jenggot putih, kain sarung kotak-kotak yang dikalungkan di lehernya.

Dilansir dari Merdeka.com, Rabu, 31 Juli 2019, nama si kakek itu adalah Syech Kiramatulla Ungku Saliah, tapi lebih dikenal dengan sebutan Angku Saliah atau Ungku Saliah. Ungku Saliah merupakan ulama yang berasal dari Kabupaten Padang Pariaman, khususnya Kecamatan VII Koto Sei Sarik.

Ungku Saliah lahir sekitar 1887 dan merupakan penganut mahzab Syafi'i. Kata "Saliah" merupakan sebuah gelar yang beliau dapati saat mempelajari ilmu tarekat dari gurunya karena beliau merupakan anak yang rajin belajar dan beribadah. Almarhum memiliki banyak murid dan pengikut.